Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Membeludak, Pedagang di Negeri di Atas Awan Kantongi Jutaan Rupiah Per Hari

Kompas.com - 25/09/2019, 08:12 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Viralnya obyek wisata Negeri di Atas awan Gunung Luhur di Kabupaten Lebak, Banten berdampak pada ekonomi warga setempat. Mereka ramai - ramai mendirikan usaha di Gunung Luhur.

Kepala Desa Citorek Kidul, Narta atau Jaro Atok, mengatakan terdapat puluhan keluarga yang mendirikan berbagai macam usaha di Gunung Luhur, mulai dari berdagang hingga menyediakan akomodasi seperti tenda dan penginapan.

"Ada puluhan keluarga ikut andil, awalnya tidak punya mata pencaharian, seperti janda - janda tua, kita utamakan orang - orang seperti itu, Alhamdulillah kita rasakan peningkatan ekonomi," kata Jaro Atok kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/9/2019).

Baca juga: 3 Makanan Khas Lebak di Sekitar Negeri di Atas Awan

Sejak mulai dikunjungi wisatawan pada September 2018 lalu, dia mengatakan sudah mulai muncul geliat ekonomi di Gunung Luhur, puncaknya adalah saat ramai wisatawan setelah lebaran Idul Fitri 2019 lalu, dan beberapa minggu belakangan ini.

Jaro Atok mengatakan, keuntungan dirasakan oleh para warga yang membuka usaha di Gunung Luhur.

Jika dihitung nilai, kata dia, jumlahnya bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

"Sekarang sangat terasa oleh warga, nilainya kalau diperkirakan bisa di atas UMK Kabupaten Lebak dalam satu hari di akhir pekan saat ramai," kata dia.

Diketahui Upah Minumum Kabupaten (UMK) Lebak 2019 ini adalah sebesar Rp 2.498.068.

Padahal, kata Jaro Atok, sebelumnya warga di desanya rata-rata adalah bermata pencaharian sebagai petani dan gurandil atau penambang emas di lahan sisa peninggalan PT Antam dengan penghasilan tidak menentu. 

Baca juga: Wisatawan Diimbau Tidak Datang ke Negeri di Atas Awan hingga 3 Bulan Mendatang

Geliat ekonomi juga tidak hanya dirasakan oleh warga Citorek saja. Menurut Jaro Atok, warga yang berada di jalur ke Gunung Luhur juga merasakan dampaknya dengan membuka usaha untuk kebutuhan wisatawan.

"Beberapa kepala desa cerita ke saya kalau warganya banyak yang buka usaha tempat istirahat dan warung di sepanjang jalur ke Gunung Luhur, mulai dari Cipanas hingga Citorek, Alhamdulillah banyak berkahnya," cerita dia.

 Jaro Atok berharap, obyek wisata Gunung Luhur yang menyuguhkan panorama hamparan awan, bisa ditata lebih baik oleh untuk kebaikan bersama, terutama untuk akses jalan yang saat ini dikeluhkan oleh para wisatawan.

"Jalan sangat mendesak, kami berharap bisa segera diselesaikan. Kami juga ingin ada posko polisi, untuk kenyamanan dan keamanan, karena banyak pengunjung dikhawatirkan ada kriminalitas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com