Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Gubernur Banten Imbau Wisatawan Tak Datang ke Negeri di Atas Awan 3 Bulan Mendatang

Kompas.com - 25/09/2019, 06:42 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah viral di media sosial negeri di atas awan Gunung Luhur yang berada di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, kini ramai dikunjungi wisatawan.

Wisatawan yang datang tentunya penanasaran dan ingin melihat langsung panorama hamparan awan dari atas gunung.

Akibatnya, kemacetan pun tak terhindarkan hingga muncul keluhan debu dari para wisatawan.

Kemacetan terjadi lantaran jumlah pengunjung yang membeludak, hingga 30.000 orang pada akhir pekan kemarin.

Sementara itu, debu muncul lantaran jalan masih tanah dan dalam pengerjaan sepanjang dua kilometer.

Untuk itu, Gubernur Banten Wahidin Halim menghimbau kepada wisatawan untuk tidak datang ke negeri di atas awan hingga tiga bulan mendatang.

Berikut ini fakta di balik Gubernur Banten imbau wisatawan tidak datang ke negeri di atas awan hingga tiga bulan mendatang:

1. Wisatawan untuk tidak datang hingga 3 bulan

Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri di Atas Awan di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.DOK. Humas Pemerintah Provinsi Banten Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau pembanguan ruas jalan Cipanas - Warung Banten sekaligus menikmati pesona Negeri di Atas Awan di Gunung Luhur, Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

Wahidin mengimbau wisatawan untuk menunda rencana kunjungan ke negeri di atas awan hingga tiga bulan ke depan hingga pengerjaan jalan selesai dan fasilitas lengkap.

"Emang jalan sedang diperbaiki, lagi ngebul, saya imbau wisatawan yang berniat datang untuk mempertimbangkan tiga sampai empat bulan mendatang, sampai fasilitas lengkap, dan pembangunan jalan selesai," kata Wahidin di kawasan pusat pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (24/9/2019).

Baca juga: Wisatawan Diimbau Tidak Datang ke Negeri di Atas Awan hingga 3 Bulan Mendatang

2. Bangun sejumlah fasilitas

Warung - warung dan penginapan bermunculan di negeri di atas awan sejak obyek wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan, Minggu (22/9/2019).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warung - warung dan penginapan bermunculan di negeri di atas awan sejak obyek wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan, Minggu (22/9/2019).

Wahidin menjelaskan, dalam tiga bulan ini, pihaknya bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat akan menata kawasan obyek wisata Gunung Luhur.

Sejumlah fasilitas akan dibangun, seperti tempat ibadah, penambahan toilet, tempat parkir, hingga penyelesaian sepanjang dua kilometer hingga ke spot utama untuk melihat hamparan awan.

"Kemarin itu terlampau membeludak. Jalan yang lagi kami bangun juga terhambat pengerjaannya karena banyak pengunjung. Makanya, dalam tiga bulan ini akan kami selesaikan. Jika sudah selesai, wisatawan akan nyaman ke sana," jelas mantan Wali Kota Tangerang tersebut.

Baca juga: Pengunjung ke Negeri di Atas Awan Membludak, Gubernur Banten Instruksikan Bangun Beragam Fasilitas

3. Sedang ada perbaikan jalan

Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur pada Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur pada Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com