Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Tetap Tutup Pulau Komodo, Tolak Hasil Kajian Tim Terpadu

Kompas.com - 24/09/2019, 15:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, tetap bersikeras untuk menutup Pulau Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, Gubernur Viktor menolak rekomendasi hasil kajian tim terpadu yang dibentuk Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Hasil kajian tim terpadu, satu di antaranya yakni tidak perlu dilakukan penutupan Pulau Komodo dan tidak dilakukan relokasi terhadap warga Pulau Komodo.

Baca juga: Duduk Perkara Rencana Kontroversi Gubernur NTT Tutup Pulau Komodo

"Kajian tim terpadu ini dilakukan secara sepihak dan penilaian sepintas oleh tim dari Jakarta dan Bogor. Karena itu, Bapak Gubernur tetap komitmen untuk menutup Pulau Komodo," kata Marius, kepada sejumlah wartawan, di Kupang, Selasa (24/9/2019).

Marius menyebut, tim terpadu yang datang ke NTT dan Taman Nasional Komofo, sengaja tidak mau bertemu dengan Gubernur NTT.

Padahal, jika bertemu gubernur, tim terpadu akan menangkap esensi yang jelas tentang penutupan Pulau Komodo itu.

Tim terpadu ini juga, kata Marius, lebih banyak dipengaruhi oleh situasi di lapangan, tanpa berkoordinasi dengan pihaknya.

"Yang dipikirkan pemerintah NTT untuk Pulau Komodo itu bukan jangka pendek, tapi jangka panjang 50 atau 100 tahun mendatang," ujar dia.

Baca juga: Pemerintah Diminta Pikirkan dengan Matang Rencana Relokasi Warga Pulau Komodo

Selain konservasi, pemerintah NTT juga akan melakukan relokasi penduduk Pulau Komodo ke Pulau Rinca, sebelum terjadinya ledakan penduduk yang tentu akan mengganggu satwa komodo.

Pemerintah juga akan menyiapkan rumah, listrik, dan air bagi penduduk Pulau Komodo yang akan direlokasi.

"Pemprov NTT, tetap melakukan konservasi dan menutup Pulau Komodo, agar ciptaaan Tuhan ini bisa dinikmati sepanjang masa, oleh generasi penerus kita," ujar Marius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com