Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Emil: Tanpa TNI, Perubahan Masif di Citarum Tidak Akan Terjadi

Kompas.com - 23/09/2019, 15:00 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan TNI memegang peranan besar dalam keberhasilan program Citarum harum.

Menurut Emil—begitu Ridwan Kamil disapa—pendekatan humanis yang dilakukan TNI bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan terutama sungai.

"Saya punya optimisme kalau dengan TNI dan jajaran, perubahan begitu masif. Saya menyaksikan sendiri dulu sepanjang sungai ini banyak rumah-rumah liar, banyak kegiatan-kegiatan yang tidak beraturan," kata Emil, seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/9/2019).

Emil sendiri mengatakan itu saat menghadiri Karya Bakti & Bakti Sosial dalam rangkaian HUT ke-74 TNI di Desa Rancamanyar, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/9/2019) kemarin.

Baca juga: Emil Pastikan AIC Akan Terlibat dalam Program Citarum Harum

Dalam acara yang dihadiri Panglima TNI Marsekal, Hadi Tjahjanto itu, Emil mengatakan dirinya pernah berujar ke Presiden Joko Widodo bahwa yang dilakukan TNI untuk Citarum adalah operasi militer selain perang.

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Panglima Kodam III/Siliwangi bertugas sebagai Wakil Komandan Bidang Penataan Ekosistem I, di bawah komando Gubernur Jabar sebagai Komandan Satuan Tugas.

Tak hanya TNI, Emil menjelaskan keberhasilan program Citarum Harum juga karena menggunakan konsep kerja sama Pentahelix atau kolaborasi lima pihak, yakni Academic, Business, Community, Government dan Media (ABCGM).

Emil pun memohon izin agar model penanganan Citarum tersebut bisa diadaptasi untuk menyelesaikan persoalan lingkungan sungai di seluruh Indonesia.

"Kalau Bapak Panglima TNI setuju dengan gagasan ini, kami mohon izin kita mulai di skala-kala lebih kecil, di kodim-kodim misalnya, sehingga hasilnya Indonesia akan luar biasa, sehingga inilah wajah Indonesia yang sesungguhnya," paparnya.

Progres Citarum Harum

Adapun, kegiatan Karya Bakti dan Bakti Sosial merupakan salah satu rangkaian peringatan HUT ke-74 TNI yang jatuh tanggal 5 Oktober mendatang.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kegiatan tersebut di bantaran Sungai Citarum. Menurut Hadi, kondisi Sungai Citarum saat ini lebih baik dan menjadi nilai jual tinggi dari sisi pariwisata.

Hadi pun berharap Sungai Citarum akan dikenal dunia bukan lagi sebagai sungai terkotor, namun menjadi sungai yang bersih.

"Mudah-mudahan dengan programnya Pak Gubernur, Citarum bisa menjadi tempat wisata, tempat penghijauan, dan memiliki daya tarik tersendiri. Kemudian bisa menginformasikan ke luar (negeri) bahwa apa yang dikatakan dunia dulu bahwa Citarum itu kotor, bisa menjadi Citarum yang bersih dan bisa dinikmati bersama," ucap Hadi.

Baca juga: Gunakan Drone, Dosen Unpad Teliti Sungai Citarum

Upaya pembersihan Citarum sendiri terus dilakukan hingga saat ini. Tindakan penegakan hukum juga diterapkan bagi para pencemar Citarum. Hadi pun yakin kondisi Sungai Citarum akan bersih seperti dulu.

"Rencana enam tahun (penanggulangan pencemaran Sungai Citarum) ada beberapa tahap. Pembersihan sudah 40 persen (progresnya), tinggal 60 persen. Kalau kami lihat (DAS Citarum) sudah lebar, ketika musim kemarau kami keruk (sungai), ketika musim hujan airnya melimpah, sehingga (kondisi sungai) menjadi bersih nantinya," tambahnya.

Emil pun menegaskan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jabar saat ini tengah mengkaji analisis kebutuhan teknologi untuk menjernihkan air Sungai Citarum. Teknologi seharga Rp300 juta ini bisa mengubah air Citarum menjadi bersih.

"Kami akan menganalisa kebutuhan. Ada teknologi Rp300 jutaan yang bisa mengkonversi air hitam menjadi air minum untuk skala 100 persen dan air mandi skala 80 persen," ujar Emil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com