Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ditemukan, Pesawat Hilang di Papua Dilanjutkan Pencariannya

Kompas.com - 21/09/2019, 09:44 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC, yang hilang kontak sejak Rabu (18/9/2019) lalu, hingga kini belum ditemukan.

Memasuki hari ke 4 pencarian, Sabtu (21/9/2019), tim SAR gabungan kembali diterjunkan setelah sehari sebelumnya, Jumat (20/9/2019) belum membuahkan hasil karena cuaca berkabut d ilokasi pencarian.

Pencarian pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri itu pada Sabtu pagi ini dilakukan sebanyak dua kali.

Lagi-lagi karena cuaca buruk di Timika maupun di lokasi titik pencarian sehingga pencarian dihentikan sementara.

"Pukul 05.36 WIT pesawat Susi Air PK-VVZ terbang ke Jila dan balik akan ke lokasi titik pencarian, tapi belum bisa tembus karena cuaca buruk. Pesawat akhirnya balik ke Timika pukul 07.00 WIT. Pencarian kedua pukul 08.00 WIT, tapi belum tembus juga," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, Monce Brury kepada Kompas.com, Sabtu pagi.

Baca juga: Lokasi Pencarian Pesawat Hilang di Papua Diperluas, Tim Cari Tahu Informasi soal Kru

Pencarian akan dilanjutkan bila cuaca di Timika dan dititik lokasi pencarian sudah membaik.

Helikopter pun sudah disiapkan untuk melakukan pencarian di lembah tebing.

Tebing itu diperkirakan mendekati pesawat terakhir melaporkan posisi di titik 37,5 notical mile pada radial 056 derajat pada menit 01.59 UTC.

Dua menit setelah itu pesawat tidak terdeteksi lagi. Pesawat lalu terdeteksi kembali pada ketinggian 14.200 feet, di kawasan tebing pegunungan.

Posisi tersebut mengindikasikan pesawat mengalami insiden di lokasi 15 mile dari Ilaga, Kabupaten Puncak, atau sekitar 42,5 mile dari Timika, Kabupaten Mimika.

"Helikopter nanti terbang rendah untuk melakukan pencarian disembah tebing tersebut," ujarnya.

Kompas TV Pada Jumat (20/9) pagi, pencarian Pesawat Twin Otter yang hilang kontak sejak Rabu lalu dilanjutkan. Namun, upaya pencarian terkendala cuaca buruk.<br /> Meski dihadang cuaca buruk, pencarian pesawat jenis Twin Otter DHC 6-400, milik PT Carpediem Aviasi Mandiri,tetap dilakukan dengan menggunakan tiga pesawat. Fokus pencarian dilakukan di lereng bukit, tempat terjadinya hilang kontak.Pesawat hilang kontak sejak rabu lalu. Namun hingga Jumat (19/9) siang pencarian sebanyak 4 kali putaran, belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan pesawat yang mengangkut beras milik bulog tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com