Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemuda yang Menembus Pedalaman, Membantu Disabilitas lewat Media Sosial

Kompas.com - 20/09/2019, 17:07 WIB
Markus Makur,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BORONG, KOMPAS.com - Pankrasius Purnama, (29), yang disering disapa Engkos oleh rekan-rekannya menyeberangi sungai besar dengan sebuah motor pinjaman dari temannya.

Kegiatan yang dilakukan Engkos tersebut bukan untuk bersenang-senang.

Upayanya menembus pedalaman Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), demi melihat dan merawat penyandang disabilitas yang lumpuh.

Engkos juga melayani dan mendata satu per satu warga yang mengalami disabilitas sejak bayi, hingga warga lanjut usia yang membutuhkan pertolongan.

"Saya sudah pergi ke pelosok Kecamatan Poco Ranaka untuk mengunjungi penderita disabilitas, sekaligus mendata dengan menyewa sepeda motor teman. Saya modal nekat dengan semangat kemanusiaan demi menyelamatkan sesama yang belum diperhatikan selama ini,"kata Engkos kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Engkos mengaku tergugah hatinya saat melihat unggahan seorang teman di Facebook, tentang seorang penderita disabilitas di sekitar Pasar Borong, dengan kondisi yang memprihatinkan.

Mulai saat itu, Engkos semakin sering mengunjungi warga disabilitas dan mengunggah cerita mereka di akun Facebook miliknya.

Hal itu dilakukan agar orang lain yang memiliki kecukupan secara ekonomi dapat tergugah hatinya untuk menolong sesama.

Upaya yang dilakukan Engkos itupun berdampak pada warga disabilitas tersebut.

"Seperti kursi roda dan kebutuhan lainnya," kata Engkos.

Engkos sebenarnya sudah sejak tahun lalu terpanggil untuk melayani sesama saudara penyandang disabilitas.

Namun, baru sejak Mei 2019 lalu, dia baru mulai beraksi dengan mengunjungi penderita disabilitas yang berada di beberapa tempat.

Misalnya, di seputar Kota Borong, Kecamatan Borong, Kisol, Messi di Kecamatan Kota Komba, serta berkeliling ke kecamatan lain di Kabupaten Manggarai Timur.

Menurut Engkos, saat berkunjung ke pedalaman, dia menemukan rumah milik warga disabilitas yang tak layak huni.

Selanjutnya, dia meminta izin kepada warga disabilitas tersebut untuk mengambil gambar dengan ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com