Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Berjasa dalam Bidang Manajemen SDM, Panglima TNI Raih Doktor Honoris dari UNS

Kompas.com - 20/09/2019, 13:52 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima penganugerahan doktor honoris causa dalam sidang senat terbuka di Univesitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/9/2019).

Penganugerahan gelar kehormatan diberikan oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho kepada Panglima TNI karena dinilai berjasa dalam bidang manajemen sumber daya manusia (SDM).

Seusai menerima penganugerahan, Hadi memberikan kuliah umum dengan tema "Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju".

Hadi mengatakan, Indonesia akan menjadi negara nomor empat ekonomi terbesar di dunia tahun 2045.

Baca juga: Kembangkan Pendidikan Karakter, Sultan HB X Raih Doktor Honoris UNY

Sejumlah target yang akan dicapai antara lain menjadi peringkat kelima PDB terbesar dunia, rasio gini 0,34, balita stunting 5 persen, percepatan pendidikan yang merata, reformasi ketenagakerjaan, peningkatan peran energi baru dan terbarukan.

Namun demikian, kata dia, untuk mencapai target tersebut bukan perkara mudah. Indonesia harus bisa keluar dari perangkap kelas menengah (middle-income trap).

"Kunci dari keberhasilan semua itu adalah pendidikan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Sehingga kita mampu menghadapi tantangan global dalam rangka berkompetisi dan merealisasikan upaya yang telah diprediksi bahwa Indonesia akan masuk empat ekonomi besar dunia," kata Hadi di UNS Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Hadi mengungkapkan, bonus demografi yang ada sekarang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Karena bonus demografi itu tidak setiap dekade bisa menerimanya. Dalam satu putaran hanya satu, seperti negara-negara yang lain.

Hadi juga memaparkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, yaitu sampai dengan tahun 2030-2036 bonus demografi harus terserap dengan baik. 

Bila tidak maka akan menjadi bencana demografi, di mana generasi angkatan produktif tidak mampu bekerja menggenjot perekonomian, tetapi justru menjadi beban generasi tua yang sudah tidak produktif lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com