Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rosna, Wanita Asal Maluku Pertama yang Sujud Syukur di Puncak Carstensz

Kompas.com - 20/09/2019, 06:20 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Tangis haru bercampur bahagia seketika pecah tatkala Rosna Pesilette menginjakkan kakinya di atas puncak gunung tertinggi di Indonesia, Carstensz Pyramid di pegununungan Jaya Wijaya, Papua.

Dengan berurai air mata, perempuan asal Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, ini berulang kali sujud syukur di atas puncak yang tingginya mencapai 4.884 mdpl, sambil mendoakan keluarganya di kampung halaman.

Keberhasilannya menaklukkan puncak Carstensz membuat Rosna mencatatkan namanya sebagai perempuan pertama asal Maluku dan juga Indonesia Timur yang berhasil menginjakkan kakinya di atap Indonesia itu.

Kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rosna yang saat ini telah turun dari puncak tertinggi di Indonesia itu mengaku sangat senang dan bahagia mampu menaklukkan puncak Carstensz yang ekstrem.

“Berada di atas puncak Carstensz Pyramid membuat saya sangat terharu, bahagia dan senang sekali,”kata Rosna, Kamis malam (19/9/2019).

Baca juga: Jatuh dari Ketinggian 6 Meter, Pendaki Ini Merangkak Selama 2 Hari dengan Kaki Patah

Ibu dua anak ini mengisahkan, sebelum bertolak dari Namlea, Pulau Buru menuju ke Timika, Papua, untuk mendaki puncak Carstensz, dia terlebih dahulu mengikuti simulasi dan latihan panjat di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, selama satu hari penuh.

Selama mengikuti latihan, Rosna ditemani sejumlah seniornya dari Kelompok Pecinta Alam (KPA) Kanal Ambon.

Selama menjalani masa latihan itu, berbagai teknik dipelajarinya termasuk cara memanjat tebing batu.

Medan yang akan ia lalui untuk mencapai puncak Carstensz juga harus melalui tebing batu.

Rosna mengaku ia tidak pergi sendirian untuk mendaki puncak Carstensz dari Ambon. Ia ditemani dua seniornya yakni Budi Herman dan juga Koko Handoko yang sebelumnya telah mencatatkan nama mereka sebagai penakluk puncak tertinggi di indonesia itu.

Bersama kedua seniornya, Rosna kemudian bertolak menuju Papua dari Kota Ambon pada 8 September 2019.

Rosna bersyukur karena dia bisa pergi dengan kedua seniornya itu, sehingga ia tidak harus merasa khawatir.

“Saya sebenarnya telah merencanakan ke puncak Carstensz itu tahun depan, tapi kebetulan dua senior saya punya agenda ke sana, saya langsung ikut. Suami saya juga menyarankan agar saya lebih baik ikut bersama mereka,” ujar dia.

Dukungan keluarga

Rosna mengatakan, menaklukkan puncak Carstensz bukanlah perkara mudah baginya. Sebab selain harus menyiapkan fisik dan mental yang kuat, ia juga harus menyiapkan biaya yang tidak sedikit demi untuk memenuhi mimpinya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com