KOMPAS.com - Tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpendiem Avias Mandiri yang hilang kontak saat menempuh perjalanan dari Timika ke Ilaga, Kabupaten Puncak, pada Rabu (18/9/2019).
Sebelum hilang kontak, pesawat berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.36 WIT.
Diketahui pesawat tersebut berpenumpang empat orang dan mengangkut 1,7 ton beras, para penumpang tersebut terdiri dari pilot Dasep, co-pilot Yudra, engineer Ujang, dan seorang penumpang Baharada Hadi.
Berikut ini fakta terbaru hilangnya pesawat Rimbun Air:
Kepala Cabang AirNav Indonesia Cabang Pembantu Timika, Andi Nurmansyah menjelaskan, sebelum pesawat berpenumpang empat orang hilang kontak, pukul 10.31 WIT pesawat mulai bergerak dari parkiran.
Kemudian pada pukul 10.33 WIT, pesawat memasuki taxi way B.
Pesawat kemudian lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.36 WIT.
Pada pukul 10.54 WIT, pilot pesawat menginformasikan bahwa akan mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.09 WIT.
"Dan selanjutnya kita mengarahkan ke prosedur tiba. Di mana itu merupakan komunikasi antara pesawat dengan pesawat,"kata Andi, Rabu (18/9/2019).
Baca juga: Detik-detik Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Papua
Menurut Andi, pada saat komunikasi terakhir dengan pilot pesawat tidak ada kendala.
Sebab, bila ada kendala tentunya akan ada permintaan dari pilot untuk kembali.
"Begitu juga dengan kalau cuaca di Ilaga buruk, maka ada permintaan kembali ke Timika,” katanya.
Baca juga: Fakta Terkini Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Puncak, Papua