Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Pulau Enggano, 150 Kepala Keluarga Kehilangan Pekerjaan

Kompas.com - 19/09/2019, 16:13 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) harus kehilangan pekerjaan akibat kebakaran lahan yang terjadi sejak satu bulan terakhir di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

"Kebakaran terus melanda lebih dari 100 hektare kebun warga terbakar. Dalam catatan kami, terdapat 150 kepala keluarga kehilangan mata pencaharian," kata Kepala Desa Malakoni Tedi Sudardi, Kamis (19/9/2019).

Wilayah yang terbakar tersebut merupakan kebun kopi, pala, jengkol, sayur, palawija dan perkebunan lainnya.

Selama ini, kebun tersebut merupakan penghasilan keluarga yang tinggal di Pulau Enggano.

"Sejak terbakar, praktis 150 kepala keluarga korban kebun terbakar tidak memiliki pendapatan keluarga. Mereka bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga," sebut Tedi.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Ribuan Ikan Mati Secara Misterius di Ambon

Bila kebakaran tak kunjung padam, maka dapat dipastikan jumlah keluarga petani yang mengalami kehilangan mata pencaharian akibat kebun terbakar akan terus bertambah.

Kebakaran melanda Pulau Enggano sejak 8 Agustus 2019. Api terus membakar lebih dari 100 hektare kawasan perkebunan masyarakat di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Pergerakan api mulai mengarah ke kawasan hutan lindung di pulau terluar pada Provinsi Bengkulu, Rabu (18/9/2019).

Selain minimnya peralatan pemadam dan jauhnya sumber air, lokasi kebakaran berada pada ketinggian puncak bukit, sehingga tidak dapat dijangkau dengan kendaraan.

Satu-satunya cara pemadaman harus dilakukan menggunakan pesawat terbang atau helikopter.

Warga mencoba mengakali api dengan cara membuat parit, agar api tidak melebar.

Namun, usaha tersebut gagal, karena hembusan angin cukup kencang membawa api menyeberang ke lokasi lain.

Saat ini, menurut Tedi, kebakaran sudah mengkhawatirkan, karena api mulai menjalar masuk ke kawasan hutan lindung.

Ia khawatir bila hutan lindung yang luasnya ribuan hektare terbakar, maka Pulau Enggano akan terancam tenggelam.

Baca juga: Cerita Penderita Asma yang Berjuang di Tengah Kepungan Kabut Asap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com