Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Turis Asing Berulah, Pemkab di Bali Bentuk Satgas Khusus

Kompas.com - 18/09/2019, 18:15 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung memanggil puluhan pelaku pariwisata terkait maraknya wisatawan asing yang bertingkah nakal akhir-akhir ini. Pemanggilan tersebut untuk sosialisasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) yang akan memantau perilaku wisatwan nakal.

"Iya kita undang mereka, kita memberikan informasi ini kan banyak kejadian perilaku wisatawan yang datang ke Badung atau ke Bali pada umumnya ada rada-rada aneh kan," kata Kepala Dinas Pariwisata Badung, Nyoman Badra, Rabu.

Badra mengatakan, wisatawan nakal di antaranya ada yang naik Pura, begal, rampok, dan lain sebagainya. Masalah tersebut menurutnya harus jadi perhatian karena yang ditarget pariwisata Bali adapah wisatawan yang berkualitas.

"Ini harus menjadi atensi kita dalam rangka bagaimana ke depan, kualitas turis ini yang perlu kita gaungkan. Ini yang saya sampaikan ke mereka agar tanggung jawab kita bersama-sama dalam rangka bagaimana kita menjadikan Bali tetap sebagai deerah tujuan wisata yang diminati," imbuhnya.

Baca juga: Lagi, Turis Asing Ngamuk di Bali Lempari Mobil hingga Hendak Telanjang

Menurutnya, perilaku-perilaku aneh dan meresahkan ini jika berkepanjangan ditakutkan membuat citra buruk pariwisata Bali. Untuk itu, pihaknya sedang merancang solusi dengan membuat Satgas khusus yang melibatkan beberapa instansi untuk pengawasan.

"Kabupaten Badung akan membentuk tim selain dari imigrasi sendiri kan ada pengawasan orang asing itu. Nah kita tim divisi akan melibatkan Kejaksaan, kepolisian, Pol PP. Dan kita sudah mulai sosialisasi kemarin agar mereka bisa menyampaikan ke managemenn," katanya.

Ia menjelaskan, Satgas ini berfungsi memonitoring bila ada laporan dan segera direspon cepat. Juga akan ditindak secara hukum untuk memberi efek jera.

"Iya itu nanti akan memonitoring bila ada laporan dan cepatlah kita respon," katanya.

Baca juga: Turis Asing Curi Kebaya, Ketahuan Setelah Posting Foto Selfie di Instagram

Badra juga mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali mengikuti tata krama yang ada di Bali. Jangan sampai berlaku seenaknya dan mengabaikan adat dan istiadat tempat yang dikunjunginya.

"Iya kalau wisatawan untuk tetap mengikuti tata krama orang Bali adat istiadat orang Bali pahami, informasi adat istiadat Bali yang sangat religius ramah tamah jangan sampai mereka berprilaku merusak adat istiadat kita," tegasnya.

Sebelumnya, dilaporkan seorang warga asing asal Inggris bernama Emma Jane yang diduga depresi mencoba telanjang di Kantor Kecamatan Kuta.

Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara mengatakan, turis tersebut mengamuk dan berulah melempar mobil sambil berteriak. Emma kemudian diamankan petugas Linmas dan dibawa ke Kantor Satpol PP.

Baca juga: Jalur Dibuka, Pendaki Gunung Rinjani Didominasi Turis Asing

Suryanegara juga mengeluh bahwa pada 2017, WNA berulah hanya bisa dihitung jari. Kemudian pada 2018 kasus itu bertambah menjadi satu hingga dua orang dalam sebulan.

Parahnya pada 2019 ini hampir setiap minggu ada saja WNA yang bermaslah.

"Dari 2017 saya tugas hitungan jari mendapatkan WNA stres dan membuat onar, melanggar ketenteraman dan ketertiban. 2018 menanjak satu sampai dua orang per bulan, 2019 menjadi tiap minggu ada orang WNA yang stres, onar, gila, ngamuk," katanya.

Pada awal Agustus lalu, keonaran juga dilakukan oleh seorang turis asing asal Australia bernama Nicolas Carr (27). 

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Siapkan Autogate Bagi Turis Asing

Nicolas mengamuk di jalan dan menendang seorang pengendara sepeda motor hingga terjatuh di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung, Bali.

Tidak hanya itu, Nicolas juga sengaja menabrakkan diri ke sejumlah mobil yang sedang melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com