Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Menipis, Penerbangan di Bandara Banjarmasin Berangsur Normal

Kompas.com - 17/09/2019, 16:21 WIB
Andi Muhammad Haswar,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) dua hari terakhir mulai menipis.

Hal ini membuat jadwal penerbangan di Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, berangsur normal.

"Hari ini dan kemarin Alhamdulillah penerbangan normal, tepat waktu dan tidak ada kendala," ujar Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor, Aditya Putra Putria, saat dihubungi, Selasa (17/9/2019).

Baca juga: 7 Penerbangan di Banjarmasin Delay Akibat Kabut Asap, Jarak Pandang 200 Meter

Menurut Aditya, meski kabut asap masih menyelimuti bandara, jarak pandang di landasan pacu pesawat masih bisa lepas landas dan mendarat seperti biasa.

"Visibility (jarak pandang) hari ini dan kemarin itu ada di kisaran 1.500 sampai 4.000 meter, tidak ada gangguan sama sekali," lanjut dia.

Namun, lanjut Aditya, bandara Banjarmasin hari ini menerima penerbangan dari Balikpapan yang seluruh penumpangnya adalah warga Palangkaraya.

Pesawat tersebut adalah Garuda Indonesia GA 550, yang seharusnya terbang dari Jakarta langsung menuju Palangkaraya.

Karena bandara Palangkaraya tidak bisa didarati pesawat, maka penerbangan dialihkan ke Bandara Balikpapan untuk kemudian kembali terbang ke Banjarmasin.

"Rute aslinya itu Jakarta mau ke Palangkaraya, tapi di Palangkaraya tidak bisa mendarat, maka pilot divert ke Balikpapan. Di Balikpapan diajukan ekstra flight ke Banjarmasin," ucapnya.

Baca juga: Kabut Asap Pekat Kembali Membuat 7 Penerbangan di Bandara Banjarmasin Delay, Jarak Pandang 100 Meter

Aditya menambahkan, maskapai memutuskan untuk memberangkatkan para penumpangnya ke Banjarmasin, agar para penumpang bisa melanjutkan perjalanan ke Palangkaraya menggunakan jalur darat.

Pihak maskapai pun menyediakan bus menuju Palangkaraya dengan jarak tempuh sekitar lima jam perjalanan darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com