Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Udara Semakin Memburuk, Sekolah di Dharmasraya Diliburkan 3 Hari

Kompas.com - 16/09/2019, 18:44 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kondisi udara di Kabupaten Dharmasraya yang semakin memburuk membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatera Barat, meliburkan siswa PAUD hingga SMA selama tiga hari, 17-19 September.

Selain meliburkan siswa, Pemkab Dharmasraya juga mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Kondisi udara di Dharmasraya sudah sangat tidak sehat sehingga kami mengambil kebijakan meliburkan siswa," kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang dihubungi Kompas.com, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Kualitas Udara Memburuk, Pemprov Sumbar Bagikan 7.000 Masker

Sutan Riska menyebutkan, keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 420/5188/Disdik/2019 yang ditujukan kepada seluruh sekolah di Dharmasraya.

Jangka waktu libur bisa saja bertambah jika kondisi udara masih belum membaik.

"Kita berdoa agar kondisi udara membaik sehingga tidak ada penambahan libur bagi siswa. Namun, jika masih memburuk bisa saja ditambah," katanya.

Selama libur, Sutan Riska mengimbau orangtua siswa membimbing anak-anak belajar di rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan.

Sebelumnya diberitakan kualitas udara di Sumatera Barat yang terus menurun disebabkan asap daerah lain yang membuat Pemerintah Provinsi Sumbar mengeluarkan surat edaran melarang siswa melakukan aktivitas di luar ruangan seperti olahraga dan upacara.

Surat edaran tertanggal 12 September yang ditandatangani oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit itu juga mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Kualitas udara Sumbar yang terus memburuk terpantau oleh alat pantau kualitas udara yang dipasang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar.

Kepala DLH Sumbar Siti Aisyah mengatakan menurunnya kualitas udara di Sumbar terpantau dari meningkatnya partikel debu PM 10.

Semula PM 10 itu terpantau 25-20 mg/m3. Namun dalam pemeriksaan pada 12 September meningkat tajam menjadi 96, sedangkan PM 2,5 sudah berada di ambang batas sehingga sudah sangat berbahaya.

Baca juga: Wagub Sebut Buruknya Kualitas Udara di Sumbar karena Asap Kiriman dari Riau dan Jambi

Siti menyebutkan untuk daerah-daerah perbatasan seperti Solok, Dharmasraya, Sijunjung, dan lainnya, partikel debu tersebut malahan lebih besar dari 96.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com