Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Guru Paud Lahirkan Bayi Kembar 3: Sempat Khawatir, Akhirnya Bisa Persalinan Normal

Kompas.com - 16/09/2019, 07:20 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Dikarunia keturunan merupakan anugerah tak terhingga dari Sang Pencipta yang diharapkan semua orang.

Demikian halnya dengan Dwi Nur Hanifah (34), warga Desa Bulusari, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Wanita yang berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) ini baru saja melahirkan tiga bayi kembar.

Persalinan bayi kembar berjenis kelamin laki-laki tersebut dilakukan secara normal di RSUD Majenang, Kabupaten Cilacap, Sabtu (14/9/2019) lalu.

Baca juga: Perempuan Ini Melahirkan Bayi Kembar 4 Secara Normal

Dwi mengaku awalnya sempat kaget, karena baru kali pertama mengandung bayi kembar, apalagi tiga sekaligus. Sebelumnya, ia telah dikaruniai dua anak yang seluruhnya laki-laki.

"Awalnya sempat khawatir, tapi kemudian mantap melahirkan normal. Dokter juga menyatakan saya dan bayi sehat, sehingga diperbolehkan lahir normal," kata Dwi, Minggu (15/9/2019).

Dwi mengatakan sempat kaget ketika mengetahui mengandung tiga bayi kembar.

Pada usia kandungan dua bulan, dokter menyatakan Dwi mengandung dua bayi kembar, namun setelah berusia tiga bulan ternyata mengandung tiga bayi kembar.

"Waktu dua bulan ketahuan kembar dua, kemudian waktu tiga bulan ketahuan tiga,” ujar Dwi.

Dokter Spesialis  Kebidanan dan Kandungan RSUD Majenang dr Tatang Mulyana SpOG menjelaskan, ketiga bayi lahir dengan jeda waktu masing-masing sekitar dua menit.

Bayi pertama dengan bobot 1.576 gram lahir sekitar pukul 11.45 WIB, kemudian disusul bayi kedua dengan bobot 1.473 gram pada pukul 11.47 WIB dan bayi ketiga dengan bobot 1.607 gram pada pukul 11.49 WIB.

"Jeda waktunya sekitar dua menit, ketiganya lahir kepala duluan dan lancar, tidak ada kendala apa-apa," kata Tatang.

Baca juga: 7 Kisah Pasien Ditandu Menuju Puskesmas, Disebut Ambulans Desa hingga Selamatkan Ibu Melahirkan

Namun,menurut Tatang, bayi terlahir prematur pada usia kandungan 32 minggu. Untuk itu, sementara waktu ketiga bayi itu diberi penanganan khusus.

"Jadi terhitung masih sekitar satu setengah bulan lagi, karena prematur, bayi diinkubator dulu," ujar Tatang.

Dokter Jaga Ruang Bayi RSUD Majenang dr Aldila mengatakan, perkembangan kondisi bayi cukup bagus dan sehat, demikian halnya dengan kesehatan sang ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com