Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Kata Sepakat dengan Driver, Gojek Tutup Kantor di Lampung

Kompas.com - 13/09/2019, 16:43 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Operator transportasi berbasis aplikasi online GoJek menutup kantor cabangnya di Bandar Lampung, Jumat (13/9/2019).

Penutupan kantor operasional ini buntut dari belum selesainya konflik dengan driver, atau para mitra GoJek terkait pemotongan insentif.

Kantor GoJek Lampung ini ditutup sementara setelah demonstrasi yang dilakukan ribuan mitra GoJek di Tugu Adipura, Lampung, pada Kamis (5/9/2019).

Baca juga: Gojek Dinobatkan Jadi Merek Digital Paling Bernilai di Indonesia

Aksi tersebut terjadi lantaran para mitra GoJek merasa diperlakukan tidak adil dengan adanya pemotongan insentif sebesar 50 persen.

Dinas Perhubungan Lampung sempat memfasilitasi pertemuan antara manajemen GoJek dengan mitra GoJek pada Jumat (6/9/2016).

Namun, pertemuan itu menemui jalan buntu, karena tidak ada kata sepakat dari kedua belah pihak.

Masing-masing kukuh dengan pandangannya terkait pemotongan insentif tersebut.

Head of Regional Corporate Affairs GoJek Wilayah Sumatra Teuku Parvinanda mengatakan, dalam surel yang dikirimkannya, bahwa fasilitator akhirnya memutuskan agar kedua belah pihak menahan diri hingga pertemuan selanjutnya.

Gojek menutup kegiatan operasional di kantor perwakilan di Bandar Lampung. Sedangkan mitra driver tidak akan menjalani order,” kata Teuku.

Namun, Teuku menyayangkan justru pihak mitra GoJek yang tidak mematuhi kesepakatan sementara itu, yakni dengan tetap menerima order (on bid).

Sementara, GoJek mengikuti kesepakatan dengan menutup kantor perwakilannya di Bandar Lampung.

“Kami dapat memahami situasi tersebut, karena tentunya mitra driver tetap harus menjaga pendapatan mereka dengan tetap menjalani order,” kata Teuku.

Pantauan Kompas.com di lapangan, masih banyak pengemudi GoJek yang menerima pesanan penumpang.

Sejumlah pengemudi pun terlihat berkerumum di lokasi-lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan dan sekolah.

Andri, salah satu pengemudi GoJek mengaku sempat mengikuti aksi offbid massal pada pekan lalu.

Namun, karena tuntutan pendapatan, mulai awal pekan ini Andri kembali menerima order.

“Sudah normal sekarang. Kawan-kawan juga sudah banyak narik lagi. Namanya mata pencahariannya hanya dari sini, mau enggak mau, ya saya narik lagi,” kata Andri, Jumat.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Admin Shelter Pengemudi Ojek Online (Gaspool) Lampung Miftahul Huda mengatakan, tuntutan mereka adalah agar GoJek membatalkan pemotongan insentif sebesar 50 persen.

“Tuntutan kami menolak pemotongan bonus 50 persen dan menuntut bonus dikembalikan semula,” kata Miftahul.

Baca juga: Bahagianya Warga Jayapura Mendapat Layanan Internet Setelah 24 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com