Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Parahnya Kabut Asap di Sumsel, Jembatan Ikon Ogan Ilir Pun Sampai Tak Terlihat

Kompas.com - 13/09/2019, 10:27 WIB
Amriza Nursatria,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

INDRALAYA, KOMPAS.com - Kabut asap sisa kebakaran lahan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) pagi ini Jumat (13/9/2019) terpantau makin pekat. Kabut asap berwarna putih pekat itu membuat jarak pandang menjadi terbatas.

Kabut asap itu juga membuat Komplek Perkantoran Pemkab Ogan Ilir di Tanjung Senai menjadi tak terlihat sama sekali tertutup asap.

Kabut asap juga membuat jembatan Pesona Tanjung Senai yang merupakan ikon Kabupaten Ogan Ilir juga nyaris tak terlihat.

Kabut asap menutupi jembatan yang besar dan tinggi itu sehingga hanya bagian atasnya saja yang terlihat. 

Baca juga: Pekanbaru Dikepung Kabut Asap Pekat, Ibu Hamil hingga Balita Dilarang Keluar rumah

Kendaraan yang melintaspun tampak menyalakan lampu kendarannya agar tak terjadi tabrakan sebab jarak pandang menjadi terbatasa tertutup kabut asap.

Kabut asap yang tebal itu juga menutupi sebuah komplek balai benih milik Pemkab Ogan Ilir. Komplek itu terlihat hanya samar dari kejauhan.

Sungai Kelekar yang membentang tak jauh dari Kompek perkantoran Pemkab Ogan Ilir itupun terutup kabut asap membuat beberapa pencari ikan tampak samar tertutup kabut asap.

Aktivitas warga terganggu

Denny, salah seorang warga mengatakan, kabut asap pagi ini lebih tebal dibanding beberapa hari sebelumnya.

Denny mengaku terganggu oleh kabut asap terutama jarak pandang yang terbatas dan bahaya dampak penyakit dari yang ditimbukannya.

“Lebih tebal dari sebelumnya pak, jarak pandang juga jadi pendek. Yang saya khawatirkan dampaknya pada kesehatan terutama pernapasan,” katanya

Aswari seorang pekerja kebersihan Pemkab Ogan Ilir juga merasakan kabut asap hari ini lebih tebal dari sebelumnya. Aswari berharap agar kebakaran lahan dapat dihentikan sehingga udara menjadi kembali bersih.

“Iya pak lebih tebal, semoga kebakaran lahan cepat diatasi sehingga udara menjadi bersih kembali,” katanya. 

Baca juga: Kabut Asap Pekat di Pekanbaru, 3 Universitas Liburkan Mahasiswanya

Terjunkan 7 heli water bombing

Petugas jalan tol Indralaya-Palembang melakukan pengaturan lalu lintas saat terjadi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semembu, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin (5/8/2019). BPBD Sumsel mencatat per awal Agustus, Ogan Ilir menjadi kabupaten dengan wilayah kebakaran lahan terluas yaitu seluas 121,5 hektare dari enam wilayah rawan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel.ANTARA FOTO/AHMAD RIZKI PRABU Petugas jalan tol Indralaya-Palembang melakukan pengaturan lalu lintas saat terjadi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semembu, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin (5/8/2019). BPBD Sumsel mencatat per awal Agustus, Ogan Ilir menjadi kabupaten dengan wilayah kebakaran lahan terluas yaitu seluas 121,5 hektare dari enam wilayah rawan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel.
Sementara dari data pihak BPBD Sumsel hari ini tercatat sedikitnya ada 18 titik panas atau hot spot dengan tingkat kepercayaan 80-100 persen di wilayah Sumatera Selatan.

Sebelumnya Pangdam 2 Sriwijaya Mayjen Irwan saat meninjau lokasi Kebun Raya Sumatera Selatan di Desa Bakung Ogan Ilir yang terbakar pada Kamis (13/9/2019). 

Ia mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan 7 buah helikopter water bombing yang ada untuk melakukan pemadaman kebakaran lahan di Sumatera Selatan.  

“Saya juga sudah mengerahkan 1.500 personel TNI-Polri tinggal di desa-desa bersama warga untuk menyosialisasikan bahaya kebakaran lahan dan pencegahannya,” katanya. 

Baca juga: 5 Fakta Kasus Mutilasi di Ogan Ilir, Pelaku Minta Maaf hingga Dipicu Dendam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com