Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Dihina, Ratusan Ojek Online Datangi Konjen Malaysia di Medan

Kompas.com - 11/09/2019, 14:20 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com — Sejumlah pengendara ojek online melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Konsulat Jenderal Malaysia di Jalan Diponegoro, Medan, Sumatera Utara, Rabu (11/9/2019).

Aksi mereka dilakukan karena sakit hati dengan perkataan bos taksi di Malaysia beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, mereka menuntut warga Malaysia, Shamsubahrin Ismail, bos perusahaan taksi di Malaysia, diproses secara hukum.

Mereka juga meminta Shamsubahrin menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia karena telah menyampaikan hinaan.

Baca juga: Layanan Data Diblokir, Bagaimana Nasib Sopir Online di Jayapura?

Koordinator aksi Raja Siva Pakpahan mengatakan, perkataan Shamsubahrin Ismail itu telah melukai hati rakyat Indonesia.

Untuk itu, massa menuntut Pemerintah Malaysia segera mengambil tindakan hukum kepada pelaku penghinaan itu sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.

"Dia mengatakan kita ini orang miskin. Dia hina kita, driver Gojek. Dia harus dihukum sesuai hukum dan konstitusional,” teriak Raja Siva.

Dalam aksinya, massa juga mendesak pemerintah Malaysia membuat permohonan maaf secara terbuka melalui media cetak dan elektronik.

Tuntutan tersebut harus dipenuhi dalam jangka waktu tujuh hari ke depan.

Sebelumnya, bos perusahaan taksi Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail, menyampaikan penolakan terhadap Gojek yang ingin masuk ke Malaysia.

Selain itu, Shamsubahrin menyebut Indonesia sebagai negara miskin.

Berdasarkan video yang viral di media sosial, dia mengungkapkan, Gojek bisa berkembang di Indonesia karena jalan raya di Indonesia yang terlalu sempit untuk kendaraan.

Selain itu, dia menyebut kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, sementara gaji tidak tinggi.

Video ini mendapat kecaman dari warganet di Indonesia.

Video yang viral memicu gelombang unjuk rasa di beberapa daerah.

Massa yang sebagian besar driver Gojek itu menuntut permintaan maaf bos perusahaan taksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com