Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan di Bali Diprediksi Mundur 10 hingga 30 Hari

Kompas.com - 11/09/2019, 13:21 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKGBali memperkirakan musim hujan di Bali akan terlambat 10 hingga 30 hari.

Hal tersebut karena adanya kondisi dinamis seperti masih kuatnya angin Timur atau monsun Australia.

"Harusnya di Bali itu Oktober sudah banyak hujan, karena ada gangguan dinamis masih kuatnya angin timuran maka mundur sekira 10 sampai 30 hari," kata Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetia di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Jatim Akan Masuki Musim Hujan, Malang Paling Awal, Madura Terakhir

Akibat kuatnya moonson Australia tersebut membuat masa udara kering dari Australia masih dominan di bulan September yang biasanya sudah mulai melemah.

Jadi hujan yanh seharusnya turun pada awal Oktober mundur menjadi November. Sementara puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2020.

Menurutnya kondisi ini masih terbilang normal atau tak terlalu ekstrim jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya perbedaannya hanya 10 hingga 30 hari saja.

Waspada banjir dan longsor

Ia mengimbau untuk musim hujan nantinya yang harus diwaspadai adalah banjir, longsor, dan angin kencang.

Adapun perkiraan daerah-daerah yang akan turun hujan pada November di anataranya Jembrana bagian barat, Buleleng dan Jembrana bagian utara. 

Jembrana dan Tabanan bagian selatan, Badung, Gianyar, Tabanan dan Bangli bagian barat laut. 

Baca juga: DPRD Bali: Pelindo III Tak Pernah Membuka Rencana Induk Pelabuhan Benoa ke Publik

Buleleng bagian utara, Bangli utara, Karangasem bagian tengah, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan.

Karangasem bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan dan Kota Denpasar.

Sementara wilayah yang turun hujan pada Desember di antaranya Buleleng bagian Barat, Buleleng bagian Timur, Karangasem bagian utara dan timur, dan Nusa Penida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com