Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gorontalo Alami Kekeringan Gubernur Minta Cadangan Beras Didistribusikan

Kompas.com - 11/09/2019, 12:31 WIB
Rosyid A Azhar ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Musim kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir menyebabkan bencana kekeringan di sejumlah daerah di Provinsi Gorontalo.

Akibatnya tidak saja dirasakan oleh petani, tetapi juga nelayan di daerah pesisir pantai.

Sejumlah sumber air mengalami kekeringan, sehingga menyebabkan petani mengalami gagal tanam dan gagal panen.

Selain itu, nelayan tidak bisa melaut karena ombak tinggi yang terus terjadi.

Kondisi tersebut direspons Gubernur Gorontalo dengan mengeluarkan surat Antisipasi Dampak Rawan Pangan kepada Bupati dan Wali Kota.

Baca juga: Kekeringan, Warga Meletakkan Wadah Air di Depan Rumah Setiap Hari

Surat itu memuat perintah untuk menyalurkan cadangan beras nasional (CBN) kepada warga terdampak di daerah masing-masing.

Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo Sutrisno menjelaskan, CBN merupakan beras yang dikelola oleh Perum Bulog untuk mengantisipasi bencana alam di daerah.

Kuota CBN di setiap kabupaten/kota masing-masing 100 ton.

“Apabila cadangan itu masih dirasa kurang, maka Bupati atau Wali Kota bisa mengajukan ke provinsi yang memiliki cadangan beras sebesar 200 ton. Kita akan distribusi sesuai kebutuhan tiap daerah,” ujar Sutrisno, Selasa (10/9/2019).

Lebih lanjut, Sutrisno menjelaskan, hingga saat ini sudah ada dua daerah yang menetapkan status bencana alam kekeringan yakni Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango.

Kabupaten Gorontalo sedang menyalurkan 100 ton cadangan beras, sementara Bone Bolango menyalurkan 8 ton cadangan berasnya.

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial dan Dinas Pangan Provinsi Gorontalo terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota terkait penyaluran cadangan beras.

Diharapkan, hal tersebut bisa membantu akses pangan warga terdampak dan warga kurang mampu.

 Baca juga: Warga Rela Bayar Mahal untuk Air Bersih hingga Manfaatkan Air Keruh Telaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com