Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Prajurit TNI 9 Hari Tidur di Hutan untuk Padamkan Api Karhutla

Kompas.com - 10/09/2019, 15:07 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Prajurit TNI AD masih berjibaku memadamkan api disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Pulau Gelang, Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Bahkan, pasukan berseragam loreng ini terpaksa bermalam di hutan demi memadamkan api.

Danramil 01/Rengat Kapten Inf Legimin mengatakan, masih kesulitan mengatasi kebakaran lahan gambut.

"Sekarang di Pulau Gelang masih terbakar. Kami malam di hutan, dan sudah memasuki malam ke sembilan," kata Legimin, saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (10/9/2019). 

Dia menyebutkan, sebanyak 25 prajurit tidur di hutan dengan mendirikan satu tenda.

Prajurit itu terdiri dari Koramil 01/Rengat jajaran Kodim 0302/Inhu dan BKO dari Arhanud 13 B Pekanbaru.

Prajurit, kata Legimin, selama bermalam di hutan dibekali dengan senjata api untuk berjaga-jaga dari binatang buas.

"Karena yang namanya hutan kan pasti banyak hewan buas. Salah satunya beruang yang sering dilihat masyarakat setempat," kata Legimin.

Baca juga: Di Balik Derita Korban Bencana Karhutla, Berharap pada Hujan hingga Napas Semakin Sesak

Tapi selama bermalam di hutan, dia mengaku prajurit belum ada menjumpai hewan buas tersebut. Meski begitu, prajurit tetap selalu waspada.

Apalagi lokasi karhutla berada di sekitar kawasan hutan Suaka Margasatwa (SM) Kerumutan, yang merupakan habita harimau sumatera, beruang, buaya dan sebagainya.

"Kalau Kerumutan memang masih jauh, tapi anggota tetap berjaga-jaga dengan dibekali senjata," sebutnya.

Legimin menjelaskan, luas hutan dan lahan yang terbakar di Desa Pulau Gelang sudah mencapai ratusan hektar. Rata-rata lahan yang terbakar milik masyarakat.

Pemadaman kebakaran seluas itu, prajurit harus bertaruh nyawa. Mereka terpaksa meninggalkan istri hingga makan seadanya di hutan.

Legimin mengaku, hal seperti itu sudah biasa bagi seorang prajurit TNI.

"Ya, itulah apa adanya, namanya juga di hutan. Kalau kami sih udah biasalah, tapi yang penting keselamatan dulu yang kami utamakan," ungkap Legimin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com