Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Kian Pekat di Pekanbaru, Papan ISPU Malah Rusak

Kompas.com - 10/09/2019, 09:14 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sangat pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau.

Namun, papan informasi kualitas udara atau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) 'sakit' atau tak berfungsi.

Papan ISPU yang rusak itu terpasang di depan Kantor Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregeon (P3E) Sumatera di pinggir Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Pantauan Kompas.com, Senin (9/9/2019) malam pukul 20.00 WIB, papan ISPU tersebut mati.

Baca juga: Fakta Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan, Penerbangan Dibatalkan hingga Warga Sesak Nafas

Hal ini membuat warga kesulitan untuk mengetahui kualitas udara di sekitar wilayah Kecamatan Tampan.

Sementara kabut asap juga cukup pekat pada malam hari.

Jeni (20) salah seorang wara Kecamatan Tampan yang sedang melintas di Jalan HR Soebrantas, mengaku kecewa dengan rusaknya alat ISPU tersebut.

"Kami sangat kecewa, karena kami perlu informasi udara di Pekanbaru yang sedang berkabut asap. Jadi kami kurang mengetahui informasi kualitas udara yang lebih akurat," akui Jeni saat diwawancarai Kompas.com, Senin (9/9/2019).

Untuk itu, mahasiswi ini berharap agar pemerintah segera memperbaiki alat ISPU yang 'sakit' itu.

"Saya harap segera perbarui lagi, supaya kami lebih tahu informasi kualitas udara di Pekanbaru," harapnya.

Baca juga: Kabut Asap Kebakaran Hutan, Menyebar ke Perbatasan Malaysia hingga Siswa Sekolah Dipulangkan

Kondisi udara buruk, warga sesak napas

Dia menyebut, akibat kabut asap karhutla, kondisi udara di Pekanbaru semakin memburuk.

Bahkan, Jeni mengaku sudah merasakan dampaknya.

"Makin hari ke hari makin buruk kualitas udaranya. Pernapasan saya terganggu," akuinya.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregeon (P3E) Sumatera Amral saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (10/9/2019), membenarkan papan ISPU tersebut sedang rusak.

"Memang tiga hari belakangan ini datanya tidak muncul. Tapi saya udah hubungi teman-teman di Jakarta karena servernya ada disana," kata Amral.

Baca juga: Kabut Asap, 2 Penerbangan ke Sintang dari Bandara Supadio Pontianak Dibatalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com