Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Kebakaran Hutan, Menyebar ke Perbatasan Malaysia hingga Siswa Sekolah Dipulangkan

Kompas.com - 10/09/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Elis Masitoh (42) warga Kelurahan Sidomulyo Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, mengaku sudah seminggu mengalami demam akibat kabut asap.

Kepada Kompas.com, Elis bercerita jarang menggunakan masker walaupun kabut asap cukup pekat di lingkungannya sejak sepekan terakhir.

"Saya memang jarang pakai masker, karena saya sehari-hari cuma ke warung dekat rumah saja," ujar Elis, Jumat (6/9/2019).

Tidak hanya Elis, dua anaknya Hafiz (11) dan Fiki (9) juga mengalami demam akibat terpapar kabut asap. Bahkan kedua anaknya sempat libur sekolah karena sakit dan mengaku sulit tidur karena terganggu asap.

Baca juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Kian Meluas, Kabut Asap Merata di Riau

Akibat kabut asap, warga berbondong-bondong ke puskesmas untuk berobat.

Pantauan Kompas.com, Senin (9/9/2019), warga cukup ramai mengantre berobat di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo di Jalan Garuda, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Restawati (56), warga Kelurahan Delima mengaku jarang membuka pintu rumah pada pagi hari karena kabut asap sangat pekat.

"Biasa jam 5 subuh sudah buka pintu. Tapi, sejak kabut asap parah, kadang jam 10 pagi baru buka pintu. Dalam rumah pun asap juga masuk," sebut dia.

"Ini kami keluar rumah karena pergi berobat saja. Kalau enggak kami di rumah saja. Asapnya bikin sesak napas. Batuk yang membuat tenggorokan sakit. Jadi harus pakai masker biar aman," tutur dia.

Baca juga: Warga Pekanbaru Dikepung Asap Karhutla hingga Sesak Napas

 

Menyebar hingga perbatasan Malaysia

Kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan disejumlah titik di Kalsel, Sabtu (7/9/2019).KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Kabut asap yang ditimbulkan dari kebakaran lahan disejumlah titik di Kalsel, Sabtu (7/9/2019).
Kabut asap tidak hanya terjadi di Sumatera, namun juga di wilayah Kalimantan.

Bahkan sebaran asap kebakaran hutan hingga ke perbatasan Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia.

"Hasil pantauan BMKG dan ASMC (ASEAN Specialized Meteorological Centre) pada 7 September 2019, terdeteksi transboundary haze (asap lintas batas) di wilayah perbatasan antara Kalimantan Barat dan Serawak, Malaysia," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Agus Wibowo, melalui keterangan tertulis, Minggu (8/9/2019).

Meski demikian, BNPB memastikan kabut asap kebakaran hutan tidak akan meluas ke Singapura dan Semenanjung Malaysia.

Baca juga: Asap Kebakaran Hutan di Sumatra dan Kalimantan Menyebar hingga ke Perbatasan Malaysia

Hingga 7 September 2019 tercatat ada sejumlah titik api atau hotspot kategori sedang dan tinggi di enam provinsi prioritas.

Enam provinsi tersebut yaitu, Riau dengan 201 titik api, Jambi 84 titik api, Sumatera Selatan 126 titik, Kalimantan Barat 660 titik, Kalimantan Tengah 482 titik, dan Kalimantan Selatan 46 titik api.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com