Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pekanbaru Dikepung Asap Karhutla hingga Sesak Napas

Kompas.com - 09/09/2019, 13:36 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Senin (9/9/2019). Warga terpapar kabut asap ini, berbondong-bondong ke puskesmas untuk berobat.

Pantauan Kompas.com, warga cukup ramai mengantre berobat di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo di Jalan Garuda, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Rata-rata pasien yang datang berobat, akibat terpapar kabut asap karhutla, mulai dari orang tua hingga anak-anak.

Baca juga: Hujan Turun, Kabut Asap di Aceh Menghilang, tapi Jarak Pandang Bandara Hanya 3 Km

Burhanudin (53), salah satu warga Kelurahan Delima mengaku, sudah beberapa hari sesak napas akibat kabut asap karhutla.

"Napas sesak, batuk, mata perih dan juga tenggorokan sakit," kata Burhanudin, saat diwawancarai Kompas.com, Senin.

Dia mengaku, kabut asap cukup pekat sejak dua hari terakhir. Sehingga, dia dan keluarganya terpaksa mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Sudah jarang keluar rumah. Kabut asapnya pekat sekali. Jadi, kalau ada keperluan penting baru keluar," ujar dia.

Warga Kelurahan Delima lainnya, Restawati (56) juga merasakan sakit yang sama. Bahkan, dia sudah tiga hari sakit akibat terpapar asap.

"Saya sudah tiga hari sakit, makanya saya bawa berobat ke puskesmas. Suaminya saya juga kena ISPA," kata Restawati.

Baca juga: 289 Titik Panas, Kabut Asap Karhutla di Riau Makin Parah

Dia mengatakan, kabut asap terasa sangat pekat pada pagi harinya. Karena udara tidak sehat, Restawati sudah jarang buka pintu rumah pada pagi hari.

"Biasa jam 5 subuh sudah buka pintu. Tapi, sejak kabut asap parah, kadang jam 10 pagi baru buka pintu. Dalam rumah pun asap juga masuk," sebut dia.

 

"Ini kami keluar rumah karena pergi berobat saja. Kalau enggak kami di rumah saja. Asapnya bikin sesak napas. Batuk yang membuat tenggorokan sakit. Jadi harus pakai masker biar aman," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com