Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada yang Anggap Warganya Tak Disiplin, Wagub Jabar Ajak Introspeksi Meski Tudingan Itu Tak Benar

Kompas.com - 07/09/2019, 16:33 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDUNG, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menceritakan tentang penilaian salah satu pengusaha terhadap angkatan kerja dari Jawa Barat.

Belum lama ini, Uu mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menghadiri salah satu pabrik kaca milik seorang pengusaha.

Dalam pertemuan itu, Uu bertanya pekerja di pabrik dari daerah mana. Kemudian, pengusaha tersebut berkata kebanyakan dari luar Jawa Barat. Sebab orang Jabar sedikit malas, tidak disiplin, dan kerjanya kurang bagus.

“Kami keberatan, kok jawabannya seperti itu. Apakah orangnya pemalas? Tidak disiplin? Kan tidak. Buktinya 100 persen pegawai Kraft orang Jawa Barat,” ujar Uu dalam Festival Kuliner Kraft di Bandung, Sabtu (7/9/2019).

Baca juga: Wagub Jabar: Desa Menjadi Prioritas Kami Lakukan Pembangunan

Saat mendengar penilaian tersebut, Uu mengaku menyesal datang ke sana. Namun, ia harus datang untuk mewakili Ridwan Kamil.

“Tapi penilaian tersebut, harus dijadikan cambuk. Saya sampaikan semuanya ke Kang Emil. Ini pelajaran dan pecut untuk (orang Sunda) dalam dunia angkatan kerja,” tuturnya.

Walaupun penilaian tersebut belum tentu kebenarannya, orang Jabar tetap harus mengintrospeksi diri. Orang Jabar harus memiliki kemampuan, dan integritas di masa depan.

Baca juga: Wagub Jabar Minta Pesantren Terus Bantu Pemerintah Bangun SDM

Persoalan SDM ini pula yang menjadi target pemerintahan Ridwan Kamil-Uu. Selama setahun kepemimpinan, Uu mengklaim bisa menekan angka pengangguran.

“IPM (Indeks Pembangunan Manusia) meningkat, ekonomi tumbuh baik, pembangunan infrastruktur pun memperlihatkan progress,” tuturnya.

Salah satu yang didorong untuk meningkatkan SDM, sambung Uu, dengan melibatkan perusahaan. Misalnya, Kraft akan memberikan pelatihan pembuatan kue di desa terpencil.

“Mereka bantu penyediaan peralatan dan pelatihan pembuatan kue hingga pelatihan untuk peternak,” ungkapnya.

Pemerintah sendiri hanya menunjuk desa mana yang akan mendapatkan pelatihan. Dari model ini, tidak menutup kemungkinan ada penandatangan MoU yang lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com