Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merajut Nusantara dari Ternate, 43.000 Warga Kelilingi Gunung Gamalama

Kompas.com - 06/09/2019, 21:47 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Kegiatan Gugu Gia Si Kololi Ternate atau bergandengan tangan mengelilingi Gunung Gamalama yang digelar Jumat (06/09/2019) sore tadi di Kota Ternate, Maluku Utara, berhasil memecahkan rekor dunia.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Indonesian Creative Cities Festival (ICCF) yang dipusatkan di Kota Ternate sejak 2 September 2019 lalu hingga 7 September 2019.

Kegiatan yang melibatkan sekitar 42.000 warga itu mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dalam kategori bergandengan tangan peserta terbanyak mengelilingi gunung.

Piagam penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menejer Muri Triyono kepada Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman di dalam Benteng Orange Ternate.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,2 Guncang Halmahera, Warga Kota Ternate Berhamburan

Triyono mengatakan, di tengah adanya gejolak nusantara, komunitas di Kota Ternate dapat menginisiasi kegiatan yang luar biasa.

Masyarakat bergandengan tangan mengelilingi Gunung Gamalama yang merupakan ungkapan bahwa meskipun ada perbedaan, persatuan lah yang paling utama.

“Dalam catatan Muri belum ada di belahan dunia mana pun masyarakat bergandengan tangan mengelilingi gunung, baru ada di Kota Ternate. Ini menunjukkan bahwa persatuan bisa dianyam dari timur, yaitu Ternate,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengapresiasi seluruh masyarakat Kota Ternate yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan yang dianggap sakral ini.

Apresiasi juga disampaikan Burhan kepada panitia, terutama Jaringan Kota (Jarkot) Ternate atas kerja kerasnya sehingga kegiatan ini mampu memecahkan rekor dunia.

“Ini merupakan acara sakral, yang pertama kali di dunia. Ini adalah kerja keras Jaringan Kota Ternate. Mereka ini adalah anak muda Ternate yang punya pikiran positif, inovatif dan kreatif,” kata Burhan.

Acara bergandengan tangan ini, kata Burhan, merupakan ungkapan bahwa dari Ternate kita merajut persatuan dan kesatuan NKRI. Ini menunjukkan, meski kita beda tapi kita satu, mempertahankan NKRI dan wujud nyata yang diperlihatkan generasi muda Kota Ternate.

"Ini rekor Muri yang kelima, dan ini yang sangat luar biasa karena dilakukan serentak dalam waktu 7 menit,” kata Burhan lagi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, masyarakat bergandengan tangan menyaksikan bendera merah putih yang keluar dari Kedaton Kesultanan Ternate.

Sebagai titik akhir, bendera itu kemudian ditancapkan di dalam benteng Orange. Di sana bendera tersebut diterima langsung Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman, lalu ditancapkan ke titik yang sudah disiapkan.

Ini sebagai simbol bahwa pada 2019 ini, sudah 400 tahun VOC meninggalkan Ternate.

Baca juga: KNKT Tiba di Ternate, Bantu Pencarian Kapal Kargo MV Nur Allya

Sementara itu, Ketua Panitia ICCF Zandry Aldrin mengatakan, Gugu Gia Si Kololi Ternate ini bertujuan untuk menunjukkan cara membangun NKRI dengan menyatukan berbagai keberagaman yang ada, tanpa membedakan suku, ras, agama atau golongan.

“Kita ingin merajut nusantara dari Ternate. Seperti di tengah-tengah isu intoleransi, kami ingin Ternate mempunyai posisi sentral bahwa Ternate dari dulu sudah plural dan menerima segala perbedaan, keberagaaman, saling percaya dan sebagainya. Ini yang kemudian ditafsirkan dalam kegiatan Gugu Gia Si Kololi Ternate,” kata Zandry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com