PURWOKERTO, KOMPAS.com - Kekeringan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus meluas.
Sementara, persediaan bantuan air bersih yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Banyumas semakin menipis.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Ariono mengatakan, hingga saat ini telah dikirim 874 tangki air bersih dari total yang disiapkan tahun ini sebanyak 1.000 tangki air bersih.
"Tahun di anggaran induk menyiapkan 1.000 tangki air bersih dan di anggaran perubahan ditambah 1.500 tangki air bersih lagi," kata Ariono melalui pesan singkat, Jumat (6/9/2019).
Baca juga: Cerita Warga NTB Saat Kekeringan, Tidak Mandi hingga Sering Menahan Buang Air
Ariono mengatakan, hingga saat ini terdapat 48 desa/kelurahan di 17 kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Adapun, jumlah warga yang terdampak mencapai 12.904 kepala keluarga (KK) atau sekitar 43.323 jiwa.
Ariono merinci, 48 desa yang mengalami krisis air bersih berada di Kecamatan Sumpiuh (11 desa), Purwojati (5 desa), Cilongok (4 desa), dan Tambak (4 desa).
Kemudian, di Karanglewas (3 desa), Gumelar (3 desa) dan Kemranjen (3 desa).
Kemudian Kecamatan Rawalo (2 desa), Kalibagor (2 desa), Kebasen (2 desa), Somagede (2 desa), dan Banyumas (2 desa).
Sedangkan, di Kecamatan Patikraja, Jatilawang, Lumbir, Pekuncen dan Kedungbanteng masing-masing satu desa terdampak krisis air bersih.
Berdasarkan data BPBD tahun lalu, secara keseluruhan terdapat 71 desa/kelurahan kecamatan di Banyumas yang rawan krisis air bersih.
Desa tersebut tersebar di 17 kecamatan dari total 27 kecamatan yang ada.
Baca juga: Cerita Pembagian Air Bersih, sampai Malam hingga Warga Bawa Golok karena Tak Kebagian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.