Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Kini Punya Dinas Pemajuan Desa Adat, Apa Fungsinya?

Kompas.com - 05/09/2019, 14:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com — Provinsi Bali kini memiliki Dinas Pemajuan Masyarakat Adat.

Kepastian tersebut setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyetujui pengajuan dinas baru tersebut.

Lembaga inilah yang akan mengarahkan dan mengoptimalkan perencanaan dan pelaksanaan program desa adat.

"Sudah disetujui Kemendagri, semalam saya dapat suratnya. Sudah disetujui Dinas Pemajuan Desa Adat Astungkara, kemarin malam saya baca ini," kata Gubernur Bali I Wayan Koster saat pidato setahun kepemimpinan di Art Center Bali, Kamis (5/9/2019).

Baca juga: Jantung Bayi Kembar Siam Asal Bali Menyatu, RS Sanglah Konsultasi ke Surabaya

Koster menjelaskan, pembentukan dinas yang baru ini untuk mengelola dan menangani desa adat secara khusus.

Menurut dia, selama ini tak ada organisasi perangkat desa (OPD) yang khusus menangani desa adat yang jumlahnya 1.943 saat ini.

"Sejak Bali ada sudah berapa ribu tahun lalu, enggak pernah ada perdanya. Enggak pernah ada dinas yang menangani desa adat, terlalu lama kita lalai mengurusi desa adat," kata Koster.

Ia mengatakan, selanjutnya akan dibangun kantor Majelis Utama Desa Adat (MUDA) di Bali yang rencananya dibangun pada 2019 dan selesai pada 2020.

Kantor MUDA di setiap kabupaten dan kota diharapkan selesai pada 2021.

Anggaran akan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) serta Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) provinsi, kabupaten, dan kota.

Baca juga: Ini Komentar Sekolah tentang 3 Siswa SMK yang Hilang 9 Tahun Lalu Saat Magang

Dalam peraturan daerah (perda) perubahan OPD, dari sebelumnya ada 49 OPD, dirampingkan menjadi 39 OPD.

Kemudian, perda menambah dua OPD baru, yakni Dinas Pemajuan Desa Adat dan Badan Riset dan Inovasi Daerah.

Kemudian akan dibentuk tim pendamping di semua desa adat yang berasal dari perguruan tinggi se-Bali dan masyarakat.

Tugasnya ialah mendampingi Prajuru Desa Adat dalam melaksanakan program dan kewenangan sesuai dengan perda.

Selain itu, mendampingi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa adat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com