Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dihamili, Perempuan Disabilitas Diminta Kekasihnya Gugurkan Kandungan

Kompas.com - 05/09/2019, 11:34 WIB
Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com – Sudah lima bulan kandungan janin dalam perut IL (31), salah satu perempuan disabilitas asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Namun, kekasih IL, yakni MRD (30) pria asal Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, mendesak agar janin tersebut digugurkan.

Desakan untuk menggugurkan kandungan itu, diringi dengan tindakan kekerasan oleh MRD.

Misalnya, dengan memaksa IL menengguk minuman keras.

Namun, janin yang dikandung IL tak juga gugur.

Bahkan, perut IL ditendang, karena MRD kesal setelah beberapa upayanya gagal untuk menggugurkan kandungan.

Tak kuat menanggung penderitaannya itu, IL kemudian melaporkan perbuatan MRD ke Polres Pamekasan, dengan didampingi kuasa hukumnya Alfianto Marsuto, pada Rabu (4/9/2019) kemarin.

Baca juga: Sekolah Roboh, Siswa Belajar Beralas Koran

Kepada Kompas.com, Alfianto menjelaskan kronologi kasus tersebut.

IL dan MRD merupakan pasangan kekasih. Enam bulan yang lalu, MRD datang ke rumah IL dengan membawa minuman keras.

IL dipaksa minum minuman keras sehingga tak sadarkan diri. Setelah itu, MRD melakukan hubungan badan dengan IL.

"Pelapor menolak untuk minum minuman keras. Tetapi dipaksa oleh terlapor, sehingga berujung hubungan badan," kata Alfianto, Kamis (5/9/2019).

Hubungan badan antara keduanya, tidak hanya sekali.

Berdasarkan pengakuan pelapor, mereka pernah berhubungan badan sampai lima kali.

Pertama kali di rumah pelapor, dan empat kali dilakukan di tepi pantai yang tidak jauh dari rumah pelapor.

"Saat dipaksa berhubungan badan di pantai, pelapor tidak mau. Namun dipaksa dan diseret hingga baju pelapor robek. Pelapor sempat akan berteriak, namun diancam akan dibunuh jika tidak melayani terlapor," kata Alfianto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com