Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Bupati Purwakarta: Jalur Truk dan Minibus di Tol Cipularang Harus Dipisah

Kompas.com - 04/09/2019, 17:51 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Seringnya kecelakaan yang terjadi di ruas jalan Tol Cipularang menuai komentar dari sejumlah tokoh. Salah satunya adalah mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Dedi mengusulkan agar jalur minibus, bus dan truk dibuat terpisah.

"Kecelakaan di jalan tol yang sering merenggut nyawa, itu selalu menjadi faktor penyebabnya adalah rem blong, mobil diseruduk truk, atau kontainter. Kita harus segera melakukan evaluasi, caranya adalah harus dipisah antara jalur kendaraan minibus dan truk serta bus," kata Dedi saat dihubungi, Rabu (4/9/2019).

Dedi yang menjadi pengguna setia Tol Cipularang mengatakan, dengan kondisi jalur berbukit, jalur bus, truk serta minibus harus dipisah.

"Problem di kita itu mobil dengan tonase besar itu rata-rata usianya tua. Kemudian sopirnya sering kelelahan karena jarak tempuh atau kerja target. Pasti problemnya mobil mundur, dan itu rata-rata truk," ujarnya.

Baca juga: Cerita Pekerja Proyek saat Kecelakaan Tol Cipularang: Saya Lihat Korban Terjepit, Terbakar...

Dedi menjelaskan, pemisahan truk, bus dan minibus dengan mobil kecil di Tol Cipularang harus dibuat tegas. Sebab, selama ini hanya berupa imbauan lewat tulisan.

"Pemisahannya dibikin garis pembatas. Kalau cuma ditulis, sering dilanggar. Harus dikasih jalur diberi pagar besi. Selama masih dalam bentuk tulisan, tidak akan pernah digubris oleh pengendara," katanya.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan terjadi di kilometer 92 tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB. Delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.

Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, muncul dump truck lain bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.

"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.

Kemudian, di belakang dump truck bermuatan tanah, ada 15 kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun. Empat kendaraan bahkan terbakar. Saat ini, di tempat kejadian perkara (TKP), tengah dilakukan evakuasi kendaraan.

Baca juga: Ini Fakta Tol Cipularang, Sering Kecelakaan hingga Pernah Ambles 2 Kali

Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan 25 luka ringan.

"Pasien luka berat tengah diobservasi. Jika pihak rumah sakit mampu menanangi dan alat memadai, akan dirawat di sini. Jika tidak, dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com