Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Belum Bisa Tentukan MV Nur Allya Dibajak atau Tenggelam

Kompas.com - 04/09/2019, 17:34 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) sampai belum dapat memastikan, apakah kapal kargo MV Nur Allya mengalami kecelakaan laut seperti tenggelam, atau kemungkinan adanya pembajakan kapal.

Dalam keterangan pers, Kepala Sub Direktorat Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi SAR Basarnas Agus Haryono mengatakan, status kapal MV Nur Allya sampai saat ini masih dalam proses pencarian.

Mantan Kepala Basarnas Jawa Tengah ini membanarkan bahwa dalam pencarian dan penyisiran, ditemukan adanya bukti berupa sebuah sekoci dengan tumpahan minyak.

Pencarian dilakukan melalui jalur laut, darat dan udara di wilayah perairan Maluku Utara hingga Maluku.

Namun, temuan itu menurut dia belum cukup kuat untuk menarik sebuah kesimpulan terkait status kapal tersebut.

“Saat ini kapal masih dalam proses pencarian. Lifeboat dan tumpahan minyak belum kuat. Memang itu indikasi, tapi itu belum kuat, makanya harus dilakukan pencarian lebih lanjut, termasuk upaya kita dengan KNKT hari ini dengan melakukan pencarian,” kata Agus di Kantor Basarnas Ternate, Maluku Utara, Rabu (4/9/2019).

Baca juga: Misteri Hilangnya MV Nur Allya Diselidiki KNKT, Black Box Kapal Dicari

Menurut Agus, hilangnya kapal MV Nur Allya menjadi perhatian dari pusat.

Menurut dia, Kepala Basarnas juga menaruh perhatian besar terkait masalah ini, sehingga Basarnas pusat mendukung penuh upaya pencarian ini MV Nur Allya.

Hal yang sama disampaikan Kepala Basarnas Ternate, Muhammad Arafah bahwa pihaknya belum dapat berandai-andai, apakah kapal itu tenggelam ataupun dibajak.

Sebab, sejauh ini belum ada saksi yang melihat ataupun adanya keterangan dari masyarakat atau dari 25 anak buah kapal (ABK).

Menurut Arafah, yang ada saat ini baru sebatas sekoci yang ditemukan di perairan Obi dan itu diakui milik MV Nur Allya berdasarkan hasil identifikasi pihak perusahaan PT Gurita Lintas Samudera.

Terkait tumpahan minyak yang ditemukan di bagian selatan Pulau Obi, Halmahera, sejauh ini Basarnas masih menunggu hasil identifikasi.

Sementara, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Ternate Kolonel Wisnu Kusardianto mengatakan, dalam kurun waktu beberapa tahun ini, jalur laut relatif aman untuk dilewati kapal.

Sementara, terkait dugaan pembajakan, menurut Wisnu, ada beberapa indikasi yang perlu dilihat.

“Kami minta kepada semua pihak untuk mohon bersabar, sambil menunggu rekan kita dari KNKT melakukan penyelidikan,” kata Wisnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com