Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Minta BKKBN Stop Kampanye KB di Maluku, Apa Alasannya?

Kompas.com - 03/09/2019, 15:00 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku sebaiknya lebih fokus membimbing ibu hamil ketimbang mengampanyekan program Keluarga Berencana (KB) di Maluku.

Permintaan ini disampaikan Orno saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Rapat Telaah Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Provinsi Maluku di Santika Hotel, Ambon, Selasa (3/9/2019).

“BKKBN jauh lebih baik membimbing ibu hamil agar melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas ketimbang harus mengampanyekan program KB di Maluku,” kata Orno.

Dia menuturkan, populasi penduduk Provinsi Maluku sangat sedikit, tidak lebih dari 2 juta orang.

Baca juga: Di Ambon, Mahasiswa Papua Diajak Makan Malam dan Bernyanyi di Kediaman Wali Kota

Apabila program KB harus gencar dilakukan oleh BKKBN terhadap para ibu dan wanita di Maluku, hal itu akan berdampak bagi pertumbuhan populasi di Maluku.

“Penduduk kami hanya 1,8 juta. Selain Kota Ambon, di Maluku dalam jarak 20 kilometer hanya terdapat secuil penduduk. Apakah bahagia kalau suatu saat penduduk Maluku cuma 500.000 orang?” kata Orno.

Dia mengatakan, jika penduduk Maluku terus berkurang, hal itu juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dan pembanguan di Maluku.

Dia mencontohkan, banyak investor yang ingin menanamkan investasinya kerap menanyakan jumlah penduduk di Maluku.

Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur dan sarana kesehatan.

Menurut dia, jika jumlah penduduk di Maluku berkurang, itu akan berpengaruh pada jumlah penerimaan DAK dan DAU karena pembagian dana tersebut dilakukan bukan hanya berdasarkan hitungan jumlah luas wilayah, melainkan juga jumlah penduduk.

Baca juga: Rugikan Maluku, Gubernur Murad Moratorium Ekspolitasi Hutan

“Jadi, berpengaruh terhadap DAK juga. Contoh, investor yang mau masuk pasti akan tanya itu sebab jumlah penduduk menjadi pangsa pasar,” kata dia.

Dia pun meminta BKKBN tidak lagi mengampanyekan program KB di Maluku dengan membagi-bagikan alat kontrasepsi kepada pasangan yang sudah menikah karena hal itu hanya akan berdampak terhadap pertumbuhan penduduk di Maluku.

“Jadi jangan lagi bagikan alat kontrasepsi karena pada akhirnya akan membuat jumlah penduduk di Maluku semakin menurun,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com