Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Bisnis Mega “Belah Doeren”, Uang Rp 3.000 hingga Diburu Konsumen Singapura

Kompas.com - 03/09/2019, 06:47 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Wajah Mega Agna (31 tahun) sumringah. Ia tidak menyangka mendapatkan tawaran membuka merchant usahanya di Singapura.

Tawaran tersebut datang dari Grab Singapura. Perusahaan berbasis aplikasi itu menawarkan Mega bergabung di Singapura, karena pasar di sana menyukai makanan olahan durian yang menjadi bisnisnya Mega.

“Orang Asia memang suka makanan olahan durian. Pembeli produk saya (saat ini) pun ada yang dari Malaysia, Singapura, Australia, hingga Dubai,” ujar Mega kepada Kompas.com seusai acara GrabKitchen di Bandung, Kamis (29/8/2019).

Baca juga: Kisah Sukses Dua Siswi Cantik asal Kudus, Bawa Kain Troso Melenggang ke Paris (1)

Mega mengatakan, saat ini ia dan suaminya dibantu 26 pegawai untuk menjalankan bisnis kue “Belah Doeren” yang dipasarkan secara offline maupun online.

Hingga kini, ia berhasil mengembangkan 16 produk yang ordernya mencapai ribuan per bulan. Untuk harga berada di kisaran Rp 55.000-300.000 per .

Uang Rp 3.000

Keberhasilan Mega dan suaminya, Angga Prawira, tidak diraih dalam semalam. Mereka melalui perjuangan panjang untuk mencapai kesuksesan sekarang.

Mega menceritakan, bisnisnya dimulai tahun 2011. Saat itu, ia berjualan es buah di bulan puasa dan tengah hamil anak pertama.

Hari pertama jualan, es buahnya tidak laku. Hari kedua, ada satu pembeli, anak-anak. Hari ketiga, Mega memutuskan untuk tutup karena jualannya tidak menguntungkan.

“Di kemudian hari baru tahu, anak-anak yang beli es buah itu disuruh suami saya agar saya bahagia ada pembeli,” ungkapnya.

Baca juga: Kisah Sukses Agus Yusuf, Pelukis dengan Mulut dan Kaki, Bisa Pameran Keliling Dunia

Kemudian ia beralih pada bisnis frozen food. Untuk mengoptimalkan bisnisnya, ia meminjam uang puluhan juta ke bank.

Namun bisnisnya bangkrut dan ia dikejar debt collector. Hingga akhirnya ia menjual aset untuk menutupi utangnya.

Ia kemudian mencoba peruntungan lain dengan menjadi reseller kue yang lagi hits dan juga bisnis fotografi. Tapi lagi-lagi, bisnisnya gagal.

“Saya jatuh bangun (membangun bisnis). Pernah dikejar-kejar debt collector. Punya uang cuma Rp 3.000. Buka puasa cuma sama gorengan. 3-4 tahun lah saya babak belur,” tuturnya.

Belah Doeren

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com