Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Dishub Jabar Analisis Penyebab Kecelakaan di Cipularang

Kompas.com - 02/09/2019, 18:49 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Dinas Perhubungan Jawa Barat untuk ikut menganalisis penyebab kecelakaan beruntun di Tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019).

"Nanti saya minta Dishub melakukan analisis, ini faktor gelombang jalan yang menanjak, turun dan berbelok atau faktor human error," ujar Emil, saapan akrab Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Bandung, Senin.

Emil mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati saat masuk ke jalan tol. Ia berharap masyarakat selalu menaati peraturan selama di jalan tol.

"Di jalan tol ini harus betul-betul menaati peraturan dari sisi kecepatan, jarak kendaraan, seringkali tidak hanya Cipularang, Cipali pun masih baru kita sering mendengar hal serupa," ujar Emil.

Baca juga: Dump Truk Dalam Kecelakaan di Cipularang Berisi Tanah

Emil mengucapkan duka cita mendalam terhadap para korban. Ia pun mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

"Saya baru dengar kabarnya, saya haturkan duka cita mendalam. Mudah-mudahan yang meninggal dunia secepatnya bisa diurus oleh keluarganya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kita mengambil hikmahnya," kata Emil.

Seperti diberitakan, kecelakaan beruntun terjadi di Cipularang, pada Senin siang.

Terdapat 8 orang meninggal dunia yang terdiri dari 6 orang korban luka bakar, dan dua orang meninggal karena luka berat.

Sebuah dump truck yang terguling diduga menyebabkan kecelakaan beruntun di kilometer 91 Tol Purbaleunyi atau Cipularang.

Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi saat memantau lokasi kejadian sebagaimana dikutip dari Kompas TV.

Rudy menyebutkan, setelah dump truck terguling, kendaraan lain di depannya menabrak hingga terjadi kecelakaan beruntun dengan melibatkan 21 mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com