Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

385 Desa di Lamongan Gelar Pilkades, Satgas Anti Judi Dibentuk

Kompas.com - 02/09/2019, 16:09 WIB
Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 385 desa yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, bersiap menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, pada 15 September 2019 mendatang.

Situasi ini membuat para pemangku kebijakan setempat mulai berancang-ancang untuk tetap menjaga situasi keamanan agar tetap kondusif.

Salah satunya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) anti judi yang beranggotakan sekitar 250 personel dari lintas sektoral yang ada di Lamongan.

Satgas tersebut mulai dari aparat kepolisian, TNI, kejaksaan, maupun unsur lain yang ada di Pemkab Lamongan.

"Dari kepolisian ada 20 personel, dari TNI ada 9, Kejaksaan (Kejari) 9, dari Kesbangpol (Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik) Lamongan 8 orang, selebihnya dari unsur lain," ujar Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung, Senin (2/9/2019).

Baca juga: Mencuri Demi Main Judi, Aksi ABG di Magetan Terekam CCTV

Menurut Feby, setiap anggota Satgas memiliki informan rahasia yang tersebar di seluruh desa yang menyelenggarakan Pilkades.

Ketika disinggung lebih lanjut mengenai potensi desa rawan perjudian, Feby mengakui ada beberapa desa yang sudah terindikasi.

"Ada beberapa desa (rawan), tapi tidak bisa kami sebutkan juga detail desanya di mana. Dari 385 desa, itu ada indikasi sekitar 15 sampai 20 desa, sesuai dari hasil analisis yang sudah kami lakukan selama ini," kata Feby.

Terkait beberapa desa yang diindikasikan rawan tersebut, Feby menyebutkan bahwa akan dilakukan pengamanan secara ekstra.

Meski demikian, polisi bakal lebih mengutamakan unsur pencegahan.

Pengukuhan Satgas anti judi dilaksanakan di halaman Mapolres Lamongan.

Feby menyematkan rompi kepada beberapa anggota secara simbolis, dengan disaksikan oleh jajaran Forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Lamongan.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat semua, agar pesta demokrasi ini disambut dengan suka-cita. Jangan sampai justru terbentuk polarisasi di tengah-tengah masyarakat, sehingga terjadi konflik. Utamakan kondusifitas," kata Feby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com