Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umur 66 Tahun, Wagub Bangka Belitung Batal Donorkan Darah

Kompas.com - 02/09/2019, 09:50 WIB
Heru Dahnur ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Keinginan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah untuk mendonorkan darah seusai apel pagi di kantor gubernur terpaksa dibatalkan, Senin (2/9/2019).

Sebab, saat dilakukan pemeriksaan, umur Abdul telah mencapai 66 tahun. "Sudah dicek, umurnya ketinggian," kata Abdul Fatah, sembari tertawa.

Dia pun akhirnya hanya melakukan pengecekan tensi dan gula darah.

Baca juga: PDI Perjuangan Pertahankan Kekuasaan di Parlemen Bangka Belitung

Meskipun batal mendonorkan darah, Abdul Fatah yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kepulauan Bangka Belitung tetap mengimbau para pegawai untuk ikut aksi donor darah.

Ketua Bidang Donor PMI Babel Andri Nurtirto mengatakan, usia di atas 60 tahun memang disarankan untuk tidak melakukan donor darah.

"Berisiko mengganggu hemodinamic," kata Andri.

Sementara, bagi pendonor di bawah usia 60 tahun, tidak serta merta bisa diambil darahnya.

Petugas terlebih dahulu melakukan pengecekan dan setelah dinyatakan layak baru dilakukan proses donor.

Sekretaris PMI Pangkal Pinang Wahyono mengatakan, pihaknya rata-rata menerima permintaan 900 sampai 1.000 kantong darah setiap bulannya.

"Paling banyak stok golongan A dan B. Sementara O dan AB sedikit, bisa dikatakan langka," ujar dia.

Baca juga: Pemda Siapkan Pin Emas Rp 198 Juta untuk DPRD Bangka Belitung Terpilih

Guna memenuhi permintaan, PMI melibatkan keluarga pasien dan relawan jika stok tak lagi mencukupi.

Kendala saat ini, kata Wahyono, masih terbatasnya alat untuk pemisahan trombosit. Di Kepulauan Bangka Belitung baru dimiliki Pangkal Pinang dan Bangka Barat.

Padahal, permintaan trombosit cukup besar, khususnya untuk pasien demam berdarah.

"Alatnya khusus untuk pemisahan sel darah dan plasma. Kemudian untuk penyimpanan mesinnya harus selalu bergoyang," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com