KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengomentari pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut tiga daerah sebagai usulan calon ibu kota baru Provinsi Jabar.
Adapun, tiga daerah yang disebutkan Ridwan Kamil yakni, Tegalluar di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat dan kawasan Cirebon, Patimban, Majalengka (Rebana).
Sementara itu, Ridwan Kamil meluruskan wacana yang berkembang mengenai rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat.
Berikut ini fakta terbarunya:
Tegalluar menjadi daerah yang diusulkan sebagai ibu kota pengganti.
Namun, menurut Pansus VII, daerah tersebut dinilai tidak layak, karena memiliki potensi rawan bencana tinggi.
“Pimpinan dan Anggota Pansus VII yang membahas Raperda RTRW ini melakukan konsultasi ke BNPB. Ternyata diketahui bahwa Tegalluar itu memiliki potensi bencana dengan kelas bahaya yang tinggi, khususnya banjir dan gempa bumi,” kata Asep saat dihubungi, Jumat (30/8/2019).
Baca juga: DPRD Sebut 3 Daerah yang Diusulkan Ridwan Kamil Tidak Masuk Rencana Ibu Kota Baru Jabar
Menurut Asep, sejak awal usulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat hanya mengusulkan Tegalluar sebagai pengganti Kota Bandung.
Sementara, Walini dan Rebana tidak pernah ada dalam rencana.
“Tidak ada Walini atau bahkan Rebana itu. Pihak eksekutif saat itu mengusulkan Tegalluar, Kabupaten Bandung sebagai tempat pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang baru. Teman-teman anggota Pansus pun langsung mencoretnya,” kata Asep.
Asep meminta kepada Ridwan Kamil untuk tidak sembarangan mengumumkan terkait lokasi pengganti Kota Bandung sebagai ibu kota Jabar.
“Mestinya Pak Gubernur tidak asal klaim dan memberikan pernyataan secara sepihak terkait dengan wacana pemindahan ibu kota Provinsi Jawa Barat,” kata Asep.
Baca juga: Soal Rencana Pemindahan Ibu Kota Jabar, Ini Alasan Ridwan Kamil