Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Hilangnya Kapal Kargo MV Nur Allya Selama Sepekan: Semua Sistem Komunikasi Mati, Nasib 25 ABK Tak Diketahui

Kompas.com - 27/08/2019, 14:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com — Kapal kargo pengangkut nikel MV Nur Allya yang dilaporkan hilang kontak di perairan Maluku pada 20 Agustus 2019 belum juga ditemukan hingga sepekan berlalu. 

Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafa mengatakan, saat ini pencarian kapal milik PT Gurita Lintas Samudera itu terus dilakukan tim SAR, baik di perairan Maluku maupun di perairan Maluku Utara.

Pencarian kapal tersebut melibatkan tim SAR gabungan dari Basarnas Ternate, Direktorat Komunikasi Basarnas Pusat, Direktorat Polairud Polda Maluku Utara, perusahaan pemilik kapal, dan Bakamla Pusat.

“Pagi tadi kami kembali melakukan pencarian dengan menggunakan Kapal KNK 237 Pandu Deawanta milik Basarnas Ternate bersama tim gabungan. Bakamla Pusat kuga ikut mencari dengan KN Ular,” kata Arafa kepada Kompas.com saat dikofirmasi via telepon seluler, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Kapal Kargo Bermuatan Nikel Hilang Kontak di Perairan Pulau Buru

Arafa menjelaskan, area pencarian kapal tersebut dipusatkan di perairan Maluku Utara yang menjadi titik koordinat awal kapal tersebut terpantau.

"Kami cari di titik koordinat awal di perairan Maluku Utara," ujarnya.

Hilang misterius, diperkirakan tidak tenggelam

Dia mengatakan sejauh ini saluran komunikasi dengan kapal tersebut tidak dapat dilakukan karena sistem GPS Tracing, radio komunikasi dan telepon satelit yang berada di kapal kargo tersebut tidak lagi berfungsi.

“Komunikasi semuanya putus total sampai saat ini dan kami belum tahu apa yang terjadi di atas kapal tersebut,” ujarnya.

Saat disinggung apakah kapal itu tenggelam, Arafa mengatakan kemungkinan itu sangat tipis karena jika kapal tersebut tenggelam, seharusnya ada barang-barang dari kapal yang terapung di laut.

“Kalau tenggelam harusnya ada barang-barang yang terapung di laut, tapi tidak ditemukan apa-apa. Kemarin kami juga melakukan pemantauan dari udara bersama perwakilan perusahan, tapi tidak menemukan apa-apa,” ungkapnya.

Baca juga: Cari Helikopter Hilang Kontak di Papua, TNI Kirim Pesawat Intai Strategis

Pencarian dilakukan di Pulau Buru

Kepala Basarnas Ambon Muslimin juga menyebut hingga kini pihaknya juga masih melakukan pencarian di peraiaran Pulau Buru, Maluku.

”Sampai saat ini upaya pencarian terus kami lakukan,” katanya saat dihubungi secara terpisah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, MV Nur Allya hilang kontak sejak 20 Agustus 2019 saat sedang berlayar dari Sagea, Pulau Weda, Maluku Utara, menuju Morose, Sulawesi Tenggara.

Jejak kapal tersebut juga sempat terpantau berada di bagian utara Pulau Buru, Maluku, tetapi tim SAR yang melakukan pencarian di wilayah perairan itu tidak juga menemukan kapal tersebut hingga kini. 

Baca juga: TKI Turini 21 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, Begini Ceritanya...

 

  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com