Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirkulasi Eddy Berimbas di Kepri, BMKG "Warning" Tranportasi Laut

Kompas.com - 27/08/2019, 12:28 WIB
Hadi Maulana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kantor Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Kepulauan Riau.

BMKG telah mengekuarkan imbauan peringatan dini gelombang tinggi mulai dari 1,25 meter hingga 2 meter di utara laut Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Klas I Hang Nadim, Suratman mengatakan, peringatan ini diperkirakan hanya berlaku hingga tengah malam ke depan.

Dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terungkap sirkulasi Eddy yang melanda Kalimantan dan Papua berimbas juga ke wilayah Kepri.

Oleh karenanya, BMKG Hang Nadim mengeluarkan peringatan untuk tranportasi laut di wilayah Kepri, karena sewaktu-waktu bisa saja muncul gelombang tinggi.

Baca juga: BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan Natuna dan Anambas

Selain gelombang tinggi, dampak dari sirkulasi Eddy juga dapat menimbulkan intensitas hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

"Jadi, kami berharap agar para pelaku jasa tranportasi laut dan nelayan Kepri untuk selalu waspada," kata Suratman, saat dihubungi, Selasa (27/8/2019).

Untuk pola angin wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari timur-selatan dengan kecepatan 4-25 knot.

Sedangkan di wilayah selatan dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-25 Knot, sehingga masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi terjadinya awan hitam pekat atau awan cumulonimbus dan untuk segera mungkin menghindar.

Secara umum, kondisi cuaca hari ini, khususnya di perairan utara Natuna dan Anambas mencapai 2 meteran, bahkan berpotensi lebih dari itu di Laut China Selatan.

"Kami imbau waspadai potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang. Bila menemui awan hitam pekat atau awan cumulonimbus untuk segera dihindari," tambah Suratman.

Tidak saja di Natuna dan Anambas, di Laut Kabupaten Lingga tinggi gelombang sewaktu-waktu juga bisa saja terjadi hingga 1,5 meteran bahkan lebih. Namun, untuk saat ini masih dikisaran 1,2 meter.

Untuk kecepatan angin di Kepri rata-rata 5-30 km perjam dengan kecepatan arus laut permukaan rata-rata 5-60 sentimeter per detik.

Baca juga: Suhu Capai 35 Derajat, BMKG Ingatkan Potensi Kebakaran Hutan

Suratman mengatakan, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran untuk perahu nelayan, apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter.

Kemudian, kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter,

Kapal Ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya, kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

"Dimohon juga kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada, karena sewaktu-waktu bisa saja terjadi hempasan gelombang yang cukup besar atau terjadinya badai," terangnya.v

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com