KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Revitalisasi Tahap 1 Kelar, Wajah Baru Kota Lama Semarang Mulai Nampak

Kompas.com - 26/08/2019, 19:59 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Perahan-lahan wajar baru Kota Lama di Semarang mulai menampakan wujudnya.

Hal ini terjadi setelah revitalisasi tahap I yang menggarap drainase jalan, pemasangan material batu andesit, hingga lampu, dan street furniture mulai terselesaikan.

Transformasi kawasan Kota Lama Semarang sekarang pun menjadi pembuktian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam merealisasikan visi misi pembangunannya.

Pasalmnya, Revitalisasi Kota Lama Semarang menjadi salah satu bagian dari program kerjanya Hendrar yang diajukan saat mendaftar sebagai Wali Kota Semarang pada 2015.

Baca juga: Keseriusan Ganjar Ingin Jadikan Kota Lama Semarang Seperti Arbat di Moskow

Kala itu Hendi, biasa akrab disapa Wali Kota Semarang tersebut bertekad untuk dapat menjadikan kawasan Kota Lama Semarang yang semula kumuh, menjadi icon pariwisata Kota Lumpia.

Upaya merealisasikan komitmennya dalam mengembangkan Kota Lama dimulai saat ia berhasil terpilih menjadi wali kota Semarang periode 2016-2021.

Hendi memasukkan Kota Lama sebagai salah satu kawasan strategis bidang sosial budaya pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021.

Dukungan Kementerian PUPR

Revitalisasi pun mulai dikerjakan pada 2017 dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Kementerian ini membantu Hendi mendorong adanya perubahan di kawasan bersejarah Kota Semarang tersebut.

Kini sebanyak 80 persen dari 116 bangunan gedung cagar budaya sudah mengalami revitalisasi.Pihak swasta dan pemilik gedung pun dapat menggunakan kembali bangunannya menjadi beragam kegunaan.

Baca juga: Kota Lama Semarang Bakal Dilengkapi Museum VW

Revitalisasi juga disertai dengan memanfaatkan gedung-gedung tua di kawasan Kota Lama sebagai kawasan ekonomi dan bisnis.

Gedung tua cagar budaya tersebut disulap menjadi perkantoran, restoran, café, kedai kopi dan tempat wisata. Jauh dari kesan kumuh, angker dan rawan kriminalitas seperti stigma yang melekat pada Kota Lama sebelumnya.

Bangunan lain juga telah disulap oleh Pemerintah Kota Semarang menjadi galeri seni dan tempat pameran produk UMKM guna lebih memperkenalkan potensi UMKM Kota Semarang kepada setiap pengunjung Kota Lama.

Siapkan fasilitas

Tak hanya berhenti di situ, Pemerintah Kota Semarang terus pula mempersiapkan fasilitas dan sarana lain demi mendukung informasi berkaitan Kota Lama.

Dinas Tata Ruang Kota Semarang juga meluncurkan aplikasi 'Kota Lama Semarang' di Playstore dan Appstore untuk mendukung pelayanan informasi terkait bangunan cagar budaya.

Melalui aplikasi tersebut, pengunjung mendapatkan info lebih lanjut terkait 116 bangunan cagar budaya di Kota Lama hanya dengan menggunakan QR Code.

Sedangkan pusat layanan informasi berupa Klinik Pengawasan Bangunan Kota Lama yang berada di Gedung Oudetrap memberikan pelayanan konsultasi rencana konservasi terhadap aset cagar budaya, pusat data cagar budaya kota lama, dan pendampingan kegiatan di Kota Lama Semarang.

Baca juga: Kota Lama Semarang Berpeluang Besar Jadi Kota Pusaka UNESCO

Atas pencapaian positif saat ini, Hendi selaku Wali Kota Semarang mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berkontribusi.

"Sedari awal ketika ditanya apa kendala yang akan dihadapi dalam merevitalisasi Kota Lama, saya katakan bahwa hampir seluruh bangunan cagar budaya yang ada adalah milik swasta, termasuk BUMN," jelas Hendi, seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8/2019).

"Maka ketika hari ini banyak pihak mengatakan Kota Lama berhasil berubah, maka jelas ini bukan kerja pemerintah saja, melainkan semua pihak yang memiliki kesama visi dengan kami," tegasnya.

Selanjutnya, revitalisasi Kota Lama tahap II dijadwalkan akan mulai dikerjakan pada September 2019. Kali beberapa hal yang akan digarap antara lain terkait infrastruktur, media literasi museum, serta pengerjaan street furniture di sejumlah titik.

Hendi mengharapkan melalui revitalisasi tahap akhir tersebut Kota Lama Semarang dapat layak menyandang predikat world heritage UNESCO 2020.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com