Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi yang Diduga Gantung Diri Jelang Pernikahan Tinggalkan Surat

Kompas.com - 23/08/2019, 07:06 WIB
Raja Umar,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDA ACEH, KOMPAS. com- Seorang mahasiswi berinisial LY (25) asal Kabupaten Nagan Raya, Aceh, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung di dalam kamar rumah kosnya di Desa Meunasah Papen, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar pada Rabu (21/08/2019).

Kematian korban awalnya diketahui seorang rekan kuliahnya. Saat masuk ke rumah, rekannya melihat kondisi korban tergantung di pintu kamar kos sekitar pukul 13.00 WIB.

"Korban diketahui telah meninggal dalam kondisi leher tergantung pertama oleh rekannya, kemudian rekan korban melaporkan ke tetangga hingga laporan sampai ke polsek," kata Kapolsek Krueng Barona Jaya Iptu M Hasan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/8/2019).

Baca juga: Jenazah Orangtua Mahasiswi yang Tewas Tertimpa Pohon Akan Dimakamkan di Tigaraksa

Menurut Hasan, setelah mendapat laporan, tim identifikasi Polresta Banda Aceh serta polsek langsung turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan membawa korban ke rumah sakit untuk diotopsi.

"Hasil olah TKP, tidak ada barang milik korban yang hilang. Sepeda motor yang biasa dipakai korban juga masih ada," katanya.

Masih kata Hasan, berdasarkan informasi yang diperoleh polisi dari sejumlah saksi, korban LY itu rencananya akan melangsungkan pernikahan pada  Jumat (23/8/2019) ini di kampung asalnya, Nagan Raya.

"Informasi yang kami dapat, korban tanggal 23 ini dia mau menikah, tapi belum tahu dengan siapa dia akan menikah," ungkapnya.

Sementara itu Kapolrestas Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto saat dikonfirmasi Kamis (22/08/2019) menyebutkan, LY yang ditemukan meninggal gantung diri di pintu kamar kosnya itu diduga murni bunuh diri.

"Hasil keterangan dari dokter di tubuh korban tidak ditemukan adanya kekerasan, sehingga kami simpulkan ini murni bunuh diri," ujarnya.

Baca juga: 2 Hari Sebelum Pernikahan, Seorang Mahasiwi Ditemukkan Tewas Gantung Diri

Menurut Trisno, selain tidak ditemukannya tindak kekerasan di tubuh korban, dari lokasi petugas juga menemukan bukti diduga tulisan korban. Isinya, permohonan maaf kepada orangtua dan keluarganya karena belum dapat membahagiakan mereka.

"Ada ditemukan tulisan yang ditujukan kepada orang tua dan keluarga, intinya dia minta maaf karena belum dapat membahagiakan keluarga," kata Trisno.

Setelah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan untuk penyelidikan, polisi mengungkap kasus kematian dengan cara tak wajar itu.

Saat ini jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

"Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga," ujarnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com