SURABAYA, KOMPAS.com - Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-13, ajang bertemunya pembeli, pecinta, dan pelukis seluruh Indonesia tahun ini terancam gagal digelar.
Panitia penyelenggara membatalkan event tersebut karena polemik sewa gedung.
Penyelenggara menuding PT Gedung Expo Wira Jatim, pemilik gedung Jatim Expo lokasi digelarnya PSLI 2019 berlaku tidak profesional dan sewenang-wenang karena mengubah jadwal pelaksanaan.
"Bukan hanya mengubah jadwal pelaksanaan pameran, pemilik gedung juga menaikkan harga sewa sampai lebih dari 100 persen," kata Ketua Sanggar Merah Putih M Anis, selaku penyelenggara PSLI 2019, Kamis (22/8/2019).
Baca juga: Para Pelukis di PSLI XI Surabaya Berencana Bantu Korban Gempa Sulteng
Konfirmasi awal, PSLI 2019 akan digelar di gedung tersebut pada 11 sampai 20 Oktober. Tanggal tersebut masuk dalam rangkaian pelaksanaan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jawa Timur.
"Dalam surat konfirmasi yang kami terima pada Juni lalu, besarnya biaya sewa gedung selama 10 hari yaitu Rp 330 juta, termasuk PPN 10 persen," ujarnya.
Namun, pada 6 Agustus, kata Anis, pengelola gedung mengirim surat yang memberitahukan bahwa PSLI diundur menjadi tanggal 18 hingga 24 Oktober 2019, karena berkaitan pameran properti dan pameran buku Big Bad Wolf (BBW).
"Selain mengurangi hari pelaksanaan, uang sewa juga naik menjadi Rp 770 juta belum termasuk PPN," ujarnya.