Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Akan Menambah Jumlah Desa di Jawa Barat

Kompas.com - 22/08/2019, 15:51 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tengah mengkaji rencana pemekaran untuk tingkat desa di Jabar.

Merujuk pada data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), saat ini Jabar memiliki 5.312 desa dengan luas wilayah mencapai 35.000 kilometer persegi.

"Urgensinya itu datang dari pelayanan publik yang mungkin datang terlalu jauh, maka saya cenderung pemekaran desa dan pemekaran tingkat dua. Masih dikaji, kan kuncinya begini, orang berbicara pemekaran lihat urgensinya," ujar Emil, sapaan akrabnya, di gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kamis (22/8/2019).

Dengan populasi penduduk sekitar 48 juta jiwa, Emil berharap pemekaran desa jadi solusi untuk memberikan pelayanan yang efisen bagi masyarakat.

Baca juga: Muncul Wacana Bekasi Gabung Jakarta dan Bogor Raya, Ini Kata Ridwan Kamil

 

Penambahan jumlah desa, kata Emil, akan berbanding lurus dengan jumlah bantuan pemerintah pusat pemerintah daerah.

"Jadi uang dari pusat itu turunnya ke daerah tingkat dua bukan ke provinsi, makanya enggak relevan pemekaran provinsi mah, gak ngaruh. Yang berpengaruh itu adalah pemekaran tingkat dua, nambah 10 daerah aja itu uang masuk triliun-triliun dari pusat, karena berbanding lurusnya dengan jumlah daerah," paparnya.

"Jadi itu sedang dikaji, banyak desa yang terlalu luas juga sehingga pelayanan kepala desanya terlalu jauh, kasihan," tambahnya.

Dihubungi terpisah, Kepala DPMD Dedi Sopandi menjelaskan, keinginan itu sangat rasional.

Jabar, kata Dedi, yang memiliki populasi seperlima penduduk nasional hanya punya 5.312 desa. Sementara Jawa Tengah punya 34,5 juta penduduk memiliki 7.809 desa di luas wilayah sekitar 32.800 kilometer persegi.

"Artinya kalau dilihat dari aspek penduduk dibandingkan dengan provinsi tetangga Jawa Tengah, maka kalau kita bagi perbandingannya berarti desa di Jawa Barat itu idealnya ada 10.876 desa," ungkap Dedi saat dihubungi via telepon seluler.

Menurut Dedi, tujuan dari pemekaran adalah mendekatkan pelayanan masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar dan pengembangan.

Baca juga: Perbatasan Sukabumi dan Bogor Digoyang 72 Kali Gempa, Ini Kata Ridwan Kamil

 

Selain itu, pemekaran juga akan berdampak pada percepatan pembangunan dan wilayah pengabdian akan lebih terukur.

"Sehingga percepatan ekonomi bisa berjalan lebih cepat serta semangat untuk menyediakan layanan publik di berbagai sektor wilayah pengabdian yang lebih sedikit atau kecil. Hampir seluruh wilayah di Jawa Barat layak dilakukan pemekaran desa, diluar kabupaten yang baru terbit seperi Banjar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com