AMBON, KOMPAS.com - Tiga Anak Buah Kapal (ABK) KM Mina Sejati yang diduga sebagai pelaku pembantaian terhadap 20 rekannya sesama ABK hingga kini belum diketahui keberadaanya.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru Letkol Laut Suharto Silaban menduga 20 ABK KM Mina Sejati telah tewas dibunuh dalam insiden itu.
“Kemungkinan besar yang 20 (ABK) itu memang juga telah dibunuh oleh ketiga pelaku,”kata Slaiban saat dikonfirmasi Kompas.com dari Ambon, Kamis (22/8/2019).
Silaban juga menduga jika tiga ABK yang tidak disebutkan identitasnya itu diduga telah tewas dalam insiden berdarah tersebut.
Baca juga: Hingga Kini 23 ABK KM Mina Sejati yang Hilang Belum Juga Ditemukan
Menurutnya ketiga pelaku kemungkinan telah mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
“Pelakunya kemungkinan bunuh diri. Karena terjadi perkelahian, karena yang dibunuh ini juga luka-luka semua karena ada yang melawan,”ungkapnya.
Silaban memastikan dari insiden di atas KM Mina Sejati itu, hingga kini baru 13 ABK yang ditemukan dan telah dievaluasi ke Dobo, Kepulauan Aru. Dari jumlah itu, 11 ABK selamat dan dua lainnya tewas.
Mengenai lima jenazah diatas KM Mina Sejati, Silaban mengaku dari keterangan yang diperoleh, sejumlah ABK sempat melihat ada beberapa rekannya yang dibunuh namun mereka tidak dapat emastikan jumlahnya.
Saat disunggung kembali soal nasib dan keberadaan 20 ABK dan juga tiga pelaku yang hingga kini belum diketahui nasibnya, Silaban mengaku kemungkinan besar mereka sudah tewas semuanya.
“Kemungkinan meninggal itu sangat besar,” katanya memperjelas.
Baca juga: Cuaca Buruk, Satu ABK KM Mina Sejati Jatuh ke Laut Saat Evakuasi
Adapun soal motif pembunuhan tersebut, Silaban mengaku belum mengetahuinya sebab delapan ABK yang diperiksa mengaku tidak tahu penyebabnya.
“Mungkin nanti pendalamannya di Polres, karena pelaku kita tidak temukan jadi tidak tahu apa motifnya,”katanya.
Insiden KM Mina Sejati terjadi di perairan laut Aru pada Sabtu (17/8/2019) pekan lalu.
Dalam kejadian itu TNI AL memastikan 7 orang tewas, 11 selamat dan sisanya belum diketahui nasibnya hingga kini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.