Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rumah Mbah Parno Itu Dulu Kandang Kambing, Tidak Ada SPPT... "

Kompas.com - 22/08/2019, 11:49 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS. com - Aparat Desa Suging Waras, Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengaku kesulitan membantu melakukan rehabilitasi gubuk bambu Kakek Parno (80) yang rapuh dan hampir roboh.

Plt Sekretaris Desa Sugih Waras Alif Siswanto mengatakan, kesulitan pemerintah desa membantu rehab rumah Mbah Parno dikarenakan dulunya tanah yang ditempati gubuk merupakan warisan yang belum dibagi.

"Dulu itu bangunan kandang kambing, kemudian ditempati. Di situ tidak ada pondasi bukan bangunan permanen rumah. Syarat RTLH itu kan harus ada SPPT (surat pemberitahuan pajak terutang) , kita tidak ikutkan Pak Parno karena masih tanah waris," ujarnya Kamis (22/08/2019).

Alif menambahkan, baru setahun terakhir tanah yang di atasnya berdiri kandang kambing yang ditempati Pak Suparno saat ini menjadi sah milik Suparno.

Sayangnya tahun 2019 anggaran yang dimiliki Desa Sugih Waras tidak mengalokasikan untuk melakukan perbaikan rumah warga. Alif mengaku akan mengusulkan untuk tahun 2020 mendatang.

"Untuk sementara kita belum sampai berfikir karena keterbatasan dana kita. Kalau memang nanti ada anggaran tahun 2020 kita bantu, tapi harus rembug warga dulu," imbuhnya.

Baca berita sebelumnya: Kisah Kakek 80 Tahun Bertahan Hidup di Gubuk Reyot, Makan dari Belas Kasihan Tetangga

Banyak warga bertempat tinggal kurang layak...

Menurut Alif kalau saat ini pemerintah desa membantu rehab gubuk Pak Parno justru akan memicu aksi permintaan rehab dari warga yang memiliki tempat tinggal yang lebih tidak layak dari gubug Mbah Parno.

"Ada yang lebih parah dari dia banyak," katanya.

Meski banyak warga Desa Sugih Waras yang memiliki tempat tinggal kurang layak, namun pemerintah Desa Sugih Waras mengaku selama lima tahun terakhir tidak pernah mengajukan program RTLH.

Sebelumnya Parno (80) selama 5 tahun terakhir terpaksa tinggal di gubuk bambu yang sudah reyot dan hampir roboh.

Untuk menjaga rumah tidak roboh Parno menopang tiang rumah yang berasal dari bambu dengan tiang bambu baru.

Dinding rumah gubug juga hanya terbuat dari bipah bambu yang dipasang jarang jarang dan anyaman bambu di bagian depan agar kamar satu satunya di gubuk tersebut tidak terlihat dari luar. 

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Amur, Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Teriak-teriak Saat Lapar...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com