Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Penjelasan soal Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua | Viral Video Ustaz Abdul Somad

Kompas.com - 22/08/2019, 05:54 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho menjelaskan kronologis saat asrama mahasiswa Papua di Surabaya dipadati massa hingga berujung upaya penangkapan paksa terhadap 43 mahasiswa asal Papua.

Menurutnya, aksi yang dilakukan ormas dilatarbelakangi adanya penistaan simbol negara yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Papua.

Berita penjelasan lengkap polisi soal pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya mendapat perhatian banyak pembaca.

Sementara itu di Medan, Ustaz Abdul Somad mengatakan sudah melakukan klarifikasi terkait video ceramahnya yang saat ini viral karena dituding menista agama dan sudah dilaporkan ke Mabes Polri.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. Penjelasan lengkap polisi soal pengepungan di asrama mahasiswa Papua

Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho menjelaskan kronologis saat asrama mahasiswa Papua di Surabaya dipadati massa hingga berujung upaya penangkapan paksa terhadap 43 mahasiswa asal Papua.

Menurutnya, aksi yang dilakukan ormas dilatarbelakangi adanya penistaan simbol negara yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Papua.

Saat itu, Jumat (16/8/2019), ormas melakukan aksi di depan asrama dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Namun, aksi massa tersebut dapat dihentikan setelah polisi berhasil membubarkan massa.

"Normatifnya, polisi sudah mengerjakan apa yang menjadi standar dan kami tidak mengedepankan upaya paksa. Kami negosiasikan dengan catatan bahwa kami ingin menegakkan hukum, tapi jangan melanggar hukum," kata Sandi, Selasa (20/8/2019).

Pihaknya saat itu telah mengimbau ormas yang berdemonstrasi agar bersedia membubarkan diri.

Sementara itu, polisi tetap melakukan pengamanan di asrama tersebut untuk menghindari bentrokan.

Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Polisi soal Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

 

2. Mahasiswa Papua belum membuka diri

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima kunjungan Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Selasa (20/8/2019).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menerima kunjungan Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Selasa (20/8/2019).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berencana mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/8/2019).

Namun, rencana tersebut batal dilakukan lantaran mahasiswa di asrama tersebut disebut-sebut belum mau menerima siapa pun tamu yang akan berkunjung ke sana.

"Iya, kebetulan saya dilarang (oleh staf Wali Kota). Mereka masih mau bicara dulu sebelum aku ke sana," kata Risma di rumah dinas wali kota, Surabaya, Selasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com