SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua wilayah perbatasan kabupaten di Provinsi Jawa Barat diguncang gempa sedikitnya 72 kali sepanjang 10 hingga 21 Agustus 2019 ini. Keduanya yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor.
Bahkan di wilayah Kabupaten Bogor, tepatnya Kampung Citalahab Sentral, Desa Malasari, Kecamatan Nanggeung, ratusan warga sempat keluar rumah saat digoyang gempa Rabu (21/8/2019) malam.
"Gempa semalam terjadi beberapa kali, dan kami merasakan dua kali gempa getarannya besar, dibanding gempa sebelumnya," ungkap Suryana warga Kampung Citalahab Sentral saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/8/2019).
Baca juga: Diguncang Gempa Puluhan Kali, Warga Sukabumi Khawatir Rumah Ambruk
Dia bersama keluarganya sejak gempa yang terjadi Rabu dini hari langsung mengamankan diri diluar rumah. Karena dikhawatirkan bangunan yang ditempatinya ambruk.
"Selain kami, para tetangga juga terjaga diluar rumah, bahkan ada yang memasang tenda dari bagor atau plastik seadanya untuk berlindung,"' ujar dia.
"Tadi juga saya lihat ada rumah milik Pak Ustad Bahri terdapat retak-retak. Saya belum mengecek rumah warga lainnya," sambung Suryana yang sehari-hari mengurus homestay di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Getaran gempa juga dirasakan dua kali cukup besar oleh warga di wilayah Kabupaten Sukabumi, di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan pada Rabu.
Baca juga: BMKG: 72 Kali Gempa Bumi Terjadi di Sukabumi
"Semalam hingga subuh dirasakan beberapa kali getaran gempa. Bahkan ada dua kali gempa dirasakan cukup besar," aku Asep Dian kepada Kompas.com.
"Saya juga merasakan getarannya. Bahkan sehari sebelumnya pada pagi hari saya merasakan empat kali getaran gempa," sambung dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat dikonfirmasi Kompas.com terkait telah terjadinya puluhan kali gempa yang dirasakan warga di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor mengatakan harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pemerintahan setempat.
Karena, lanjut Kang Emil sapaan akrabnya bahwa pelayanan publik itu dimulai dulu dari bupati atau wakil bupatinya. Bila ada kendala, yang tidak bisa ditangani baru sama gubernur.
"Saya serahkan dulu kepada kepala daerah setempat, nanti akan disinkronkan," jawab Kang Emil di sela kunjungan kerja di Lapang Merdeka, Kota Sukabumi, Rabu.
Baca juga: 132 Rumah di 34 Kecamatan di Sukabumi Rusak akibat Gempa Banten
Diberitakan sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 72 kali gempa bermagnitudo di bawah 5 yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
Puluhan kali gempa tektonik di darat itu berlangsung pada periode 10 hingga 21 Agustus 2019 pukul 09:17 Wib yang diduga dipicu bangunnya sesar.Citarik.
Gempa darat ini berpusat di barat daya Sukabumi, dengan titik lokasi sekitar bagian atas Palabuhanratu atau Cisolok berbatasan dengan Provinsi Banten di bawah Gunung Salak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.