Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 2 Dusun di Lamongan yang Diketahui Sudah Terpapar Paham Radikalisme

Kompas.com - 21/08/2019, 17:02 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Warga dua dusun yang berada dalam satu desa di Lamongan, Jawa Timur, disebut terpapar paham radikalisme.

Hal tersebut terkuak dalam agenda Forum Grup Diskusi (FGD), yang digelar oleh jajaran Polres Lamongan bersama dengan tokoh masyarakat, ulama dan pimpinan organisasi masyarakat (ormas) setempat.

Kabar tersebut diutarakan oleh ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lamongan, KH Masnur Arif.

Mansur menyebut, sebenarnya ada empat dusun yang warganya sudah terpapar paham terlarang, kendati pihaknya baru mengecek kebenaran tersebut di dua dusun.

Baca juga: Polisi Sebut Ada Potensi Kampus di Maluku Disusupi Paham Radikalisme

"Berdasarkan informasi yang kami terima itu ada empat dusun yang terpapar paham radikal, tetapi kami baru mengecek di dua dusun. Setelah kami cek, memang benar adanya," kata Masnur, selepas agenda FGD, Rabu (21/8/2019).

Dari hasil pengecekan yang dilakukan oleh pihaknya, lanjut Masnur, memang menemukan beberapa warga di dua dusun tersebut sudah terpapar paham radikalisme kendati masih dalam tahapan awal.

"Tingkatannya baru pemahaman, belum sampai aksi. Alhamdulillah dari informasi itu, saat ini kami terima dan secara dini pula kami tindak lanjuti supaya tidak berkembang. Kami juga sudah melakukan pendekatan, supaya mereka yang terpapar paham radikal di Lamongan ini kembali ke paham yang benar," ucap dia.

"Kami sudah bekerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah), dan PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama). Mereka juga sudah melakukan upaya-upaya pendekatan, supaya mereka yang terpapar ini kembali ke ajaran yang benar," ujar dia.

Hanya saja, ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Masnur menolak menyebut dengan jelas di mana dua dusun tersebut terletak.

Meski ia menyatakan, sudah memberitahu pihak kepolisian dengan adanya temuan tersebut.

"Hari ini kami memang berdiskusi dengan tokoh agama, FKUB dan MUI Lamongan, untuk kami ajak diskusi dan memberikan saran bagaimana untuk mengatasi permasalahan intoleransi yang saat ini sudah sangat meruncing dan penyebaran paham-paham radikal," ujar Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung.

"Kalau kami tidak melakukan tindakan sejak dini, kami khawatir akan menjalar dan menjadi sesuatu yang berbahaya bagi NKRI," sambung dia.

Feby juga membenarkan, sudah mengetahui hal tersebut dengan beberapa daerah yang ada di Lamongan.

Baca juga: Menhan Minta Waspadai Radikalisme di Lingkungan Pendidikan

Pihak kepolisian ingin melakukan upaya 'penyadaran' bagi mereka yang sudah terpapar.

"Di mana mereka saat ini mempermasalahkan NKRI dan ideologi bangsa, Pancasila dan sistem Negara kita. Inilah yang harus kami tindak lanjuti, agar paham-paham ini dieliminir, dan kalau bisa dihilangkan di masyarakat," kata Feby.

Untuk itu, Feby mengajak para ulama dan tokoh masyarakat serta pimpinan ormas yang ada di Lamongan, untuk bersama-sama mengeliminasi dan menghilangkan paham radikalisme dari masyarakat Lamongan.

"Polri dan TNI dibantu dengan masyarakat, untuk sama-sama bersinergi mempersempit dan menghilangkan paham-paham seperti itu di masyarakat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com