Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heli "Water Bombing" Terbang Terlalu Rendah, Atap Rumah Warga Rusak

Kompas.com - 20/08/2019, 11:37 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANJAR, KOMPAS.com - Heli "water bombing" milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang digunakan untuk pemadaman karhutla merusak sebuah atap rumah warga di Kelurahan Kemuning, Kabupaten Banjar, Kalsel pada Senin (19/8/2019). 

Atap rumah warga rusak diakibatkan kencangnya tiupan angin dari baling-baling helikopter saat terbang rendah untuk mengambil air di sungai Martapura.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) Wahyuddin mengatakan, heli yang merusak rumah warga merupakan heli baru tambahan dari BNPB.

Pilotnya diduga tidak mengetahui jika di pesisir sungai Martapura terdapat bangunan lama yang terbuat dari kayu.

Baca juga: Dua Heli Water Bombing Diterjunkan Atasi Kebakaran Gunung Ciremai

"Kejadian terbangnya atap rumah ini, diakibatkan oleh heli baru belum mengikuti briefing tentang titik pengambilan air yang di situ banyak rumah di pesisir sungai," ujar Wahyuddin, saat briefing pencegahan karhutla, Selasa (20/8/2019) pagi.

Insiden ini lanjut Wahyuddin langsung ditindak lanjuti oleh BPBD Kalsel dengan melakukan penggantian kerusakan yang dialami warga.

Menurutnya, untuk saat ini sudah dilakukan perbaikan terhadap rumah warga.

"Sudah kita selesaikan dan hari ini kita mengganti atap yang terbang yang difasilitasi BPBD Kabupaten Banjar," tambah Wahyuddin.

Baca juga: Dibantu Water Bombing, Petugas Tetap Kesulitan Padamkan Karhutla di Dumai

Karhutla di 7 kabupaten dan kota

Sekadar diketahui, saat ini ada dua heli "water bombing" yang dioperasikan di wilayah Kalsel untuk digunakan memadamkan kebakaran lahan.

Dari data terkahir, kebakaran lahan di Kalsel terus meluas. Ada 7 kabupaten kota yang terdampak karhutla dengan kabupaten Tapin dan Tanah Laut merupakan yang terparah.

Tujuh kabupaten dan kota tersebut yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Tanah Bumbu, Kota Banjarbaru. dan yang terparah terjadi di Kabupaten Tapin.

Kepala BPBD Kalsel Wayhuddin sebelumnya mengatakan, untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran lahan, 1.200 personel tambahan dari TNI, Polri, dan relawan, akan diterjunkan untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan.

Kemudian, sebagai langkah pencegahan agar titik api tidak terus meluas, BPBD Kalsel gencar melakukan sosialisasi, salah satunya melalui SMS broadcast kepada masyarakat.

Akan ada 2.000 SMS broadcast yang akan dikirimkan kepada masyarakat setiap harinya.

Baca juga: BNPB Kirim Satu Lagi Helikopter untuk Water Bombing Karhutla di Riau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com