Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Kemungkinan Jadi Wali Kota Surabaya, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 19/08/2019, 16:44 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut-sebut cukup potensial untuk maju sebagai calon wali kota Surabaya pada 2020 mendatang.

Saat ditemui usai mengisi diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Senin (19/8/2019), Ahok pun angkat bicara mengenai kemungkinan dia mengisi posisi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut.

Kader PDI Perjuangan itu meyakini dirinya tidak akan mendapat tugas dari partainya untuk maju menjadi calon wali kota Surabaya.

"Saya bilang, enggak mungkin saya ditugaskan (partai) menjadi wali kota Surabaya," kata Ahok, Senin.

Sebab, Ahok menilai, PDI-P yang menjadi partai pemenang pada Pemilu Legislatif 2019, memiliki banyak kader mumpuni yang bisa dicalonkan di Pilwali Surabaya 2020 mendatang.

"Kader-kader (PDI-P) itu masih banyak yang baik," ujar Ahok.

Baca juga: Ucapkan HUT ke-74 RI, Ahok Ingatkan Pejabat Jadi Contoh Baik dengan Tak Korupsi

Menurut Ahok, sekalipun dirinya mendapat restu dan sambutan baik oleh sebagian warga Kota Surabaya, dia merasa tidak akan bisa masuk ke ranah politik.

Ahok menyatakan bahwa dirinya akan berkonsentrasi pada pemberdayaan masyarakat.

"Bukan soal sambutan (warga Surabaya). Saya melaksanakan, pertama bisa menolong banyak masyarakat, yang kedua saya sebagai kader partai tentu saya ikut perintah partai," tutur Ahok.

Menurut Ahok, PDI-P memberinya tugas untuk mengajar sekolah politik, terutama tentang penganggaran, hibah, dan pekerjaan daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Jadi tidak ada partai menugaskan saya jadi wali kota Surabaya," ujar Ahok.

Ahok juga pernah berkomentar saat warganet menyebut dia sebagai salah satu orang yang cocok diangkat sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Dengan tegas, Ahok mengatakan bahwa dia tak mungkin jadi menteri pada pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

"Saya tidak mungkin jadi menteri. Saya kan sudah cacat di Republik ini. Bukan pesimistis, tapi saya memberi tahu fakta dan kenyataan," kata Ahok beberapa waktu lalu.

Ada alasan yang membuat Ahok cenderung menarik diri dari peluang terjun kembali ke dunia pemerintahan. 

Salah satunya, karena dirinya sudah pernah terjerat kasus hukum.

Dia mengacu pada kasus penodaan agama yang pernah menjeratnya. Ahok pernah ditahan selama 2 tahun, karena terbukti bersalah dalam kasus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com