Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Bekas Sumur Pantek Milik Warga Sragen Keluarkan Api

Kompas.com - 19/08/2019, 12:42 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Warga Dusun Banyurip, Kelurahan Bonagung, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dihebohkan dengan munculnya api dari lubang bekas sumur pantek (sumur dalam) di ladang dusun setempat, Senin (19/8/2019).

Ladang yang lokasinya tak jauh dari permukiman tersebut merupakan milik Wignyo Dikromo (65) alias Mbah Rebo, warga RT 016, Dusun Banyurip, Kelurahan Kalikobok, Kecamatan Tanon.

Api tersebut keluar dari lubang bekas sumur pantek pada Minggu (18/8/2019) sekitar pukul 19.00 WIB. Sampai saat ini api masih menyala.

"Api muncul kemarin jam 7 malam," kata Mbah Rebo ditemui di Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen, Senin.

Baca juga: BPMA: Semburan Gas dan Lumpur di Aceh Tidak Berbahaya, tapi...

Mbah Rebo menceritakan sekitar dua tahun lalu dirinya membuat sumur pantek di ladang miliknya seluas 4.000 meter persegi untuk kebutuhan pengairan.

Sebab, setiap musim kemarau dirinya kesulitan untuk mengairi ladangnya.

Mbah Rebo mengatakan setelah mencapai 50 meter kedalamannya, sumur pantek itu tidak mengeluarkan sumber air alias kering. Kemudian lubang sumur ditutup kembali menggunakan tanah.

"Saya tak mengira kalau lubang bekas sumur pantek itu akan mengeluarkan api," kata dia.

Baca juga: Sumur Warga Tercemar Minyak dari Pipa yang Bocor, Pertamina Suplai Air Bersih

Keanehan sebelum titik api muncul

Sebelum api itu muncul, Mbah Rebo merasakan aneh dengan lubang bekas sumur pantek yang ditutupnya itu.

Dirinya selalu merasakan panas jika istirahat di dekat lubang sumur pantek seusai membersihkan ladangnya. Tetapi rasa panas itu tidak pernah dia hiraukan.

"Kemarin (Minggu) saya ke ladang. Saya istirahat di situ kok panasnya semakin terasa (besar). Jam 7 malam lubang bekas sumur dibuka lima orang warga terus keluar api," tandas dia.

Keluarnya api dari lubang bekas sumur pantek menjadi tontonan warga sekitar. Warga yang penasaran berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut.

Karena banyak warga yang berdatangan untuk melihat, di sekitar munculnya titik api dipagari menggunakan bambu dan garis polisi agar warga tidak terlalu dekat saat melihat.

Baca juga: Kisah Sulami Manusia Kayu Asal Sragen, 1 Tahun Hentikan Pengobatan, Bikin Kerajinan Tangan untuk Usir Bosan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com